Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat memanfaatkan Festival Hoyak Tabuik yang direncanakan dilaksanakan selama 16 hari sebagai momentum peningkatan ekonomi terutama pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan ekonomi kreatif (Ekraf) di daerah itu.
"Selama dua minggu akan ada pemaran mulai dari 1 sampai 14 Agustus di depan Pentas Gandoriah. Target kami ada 40 pelaku UMKM dan Ekraf, kenapa? karena (pelaksanaan) Tabuik tidak saja sebagai ritual adat tapi ekonomi juga harus bangkit," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Dwi Marhen Yono di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan di pameran tersebut nantinya dijual berbagai produk yang diproduksi pelaku usaha dan kreatif di Pariaman di antaranya kuliner, batik, dan pembuatan miniatur tabuik.
Ia menyampaikan untuk memancing kunjungan wisatawan Pemkot Pariaman akan melaksanakan kegiatan seni budaya di Pentas Gandoriah selama dua minggu serta berupaya mendatangkan peserta Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang dalam waktu bersamaan melaksanakan rapat kerja nasional di Padang.
"Minimal satu hari anggota Apeksi yang tiba di Padang datang ke Pariaman," katanya.
Ia mengungkapkan Festival HoyaK Tabuik dilaksanakan pada tahun ini mulai dari 30 Juli sampai dengan 14 Agustus jauh lebih lama dari pelaksanaan sebelum-sebelumnya yang hanya 10 hari.
Ia menjelaskan lamanya pelaksanaan kegiatan wisata tahunan itu yaitu selain untuk mengejar sektor ekonomi juga mengingat 10 muharam jatuh pada hari kerja dan sekolah.
Marhen menambahkan pihaknya akan mengerahkan sumber daya yang ada di daerah itu untuk menyukseskan dan memeriahkan Festival Hoyak Tabuik tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat menambah anggaran pembuatan dua fisik Tabuik dari yang sebelumnya Rp200 juta menjadi Rp330 juta setelah dilaksanakan pertemuan antara pemerintah setempat dengan tokoh tabuik yang difasilitasi oleh DPRD setempat.
"Kami sepakat ada pergeseran anggaran, yang sebelumnya Rp100 juta sekarang Rp165 juta per tabuik," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Dwi Marhen Yono usai rapat persiapan pelaksanaan Festival Hoyak Tabuik dengan organisasi perangkat daerah setempat di Pariaman.
Ia mengatakan permasalahan sebelumnya hanya terkait komunikasi dengan tokoh tabuik karena keterlambatan menyerahkan rencana anggaran biaya sehingga anggaran yang dialokasikan sedikit.
Ia menyampaikan karena terkait anggaran pembuatan fisik Tabuik telah selesai maka pelaksanaan Festival Hoyak Tabuik selama 16 hari yang rencananya dimulai dari 30 Juli sampai 14 Agustus 2022 dipastikan diselenggarakan sesuai dengan jadwal.