Harga berbagai kebutuhan pokok naik di Solok Selatan

id Harga bahan pokok solsel,Harga cabai solsel,Berita solsel,Harga telur solsel

Harga berbagai kebutuhan pokok naik di Solok Selatan

Pedagang kebutuhan pokok di pasar Padang Aro, Solok Selatan sedang menunggu pembeli. (Antara/Erik) 

Padang Aro (ANTARA) - Harga berbagai kebutuhan pokok di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mengalami kenaikan harga mulai dari Rp2 ribu hingga Rp24 ribu karena pasokan berkurang.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Solok Selatan Admi Zulkhairi, di Padang Aro, Rabu, mengatakan, harga kebutuhan pokok yang paling tinggi mengalami kenaikan harga yaitu cabai merah keriting dari Rp40 ribu menjadi Rp64 ribu per kilogram.

"Kenaikan harga cabai cukup signifikan karena kurangnya pasokan dari petani ke pedagang dan ini sudah berlangsung sejak minggu terakhir Mei," ujarnya.

Dia menjelaskan, berdasarkan pantauan yang dilakukan ke pasar kenaikan harga cabai sudah berlangsung semenjak akhir Mei yaitu dari Rp25 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram hingga mencapai Rp64 ribu pada Rabu (8/6)

Sedangkan untuk bawang merah katanya, memang sudah mahal sejak awal Mei yaitu Rp50 ribu per kilogram dan bertahan hingga sekarang.

Sedangkan harga kebutuhan pokok lainnya yang juga naik yaitu bawang putih dari Rp28 ribu menjadi Rp30 ribu, tomat dari Rp8 ribu menjadi Rp10 ribu per kilogram.

Kemudian telur ayam ras dari Rp53 ribu menjadi Rp55 ribu per kilogram, telur itik dari Rp75 ribu menjadi Rp80 ribu per kilogram, petai dari Rp60 ribu menjadi Rp70 ribu per kilogram dan cabai rawit dari Rp35 ribu menjadi Rp55 ribu per kilogram.

Kepala Bidang Holtikultura Yuhendri mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan harga cabai naik yaitu kegagalan petani saat menanam karena kemarau saat Ramadhan.

Selain itu katanya, cabai produksi petani Solok Selatan banyak yang dibawa pedagang keluar daerah seperti Jambi.

Selain itu katanya, karena COVID-19 sudah mereda sehingga rumah makan kembali buka yang membuat permintaan cabai merah maupun bawang merah meningkat sedangkan stok sedikit.

Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Solok Selatan May Rizki mengatakan, cabai yang dipasarkan di Kabupaten bukan hanya dari petani lokal tetapi juga dari Kabupaten lain seperti Kerinci dan Solok.

"Sekarang hasil panen cabai merah dari Kerinci dan Solok dibawa untuk suplai ke jawa dan jambi sehingga stok di Solok Selatan berkurang," ujarnya.

Sedangkan untuk bawang merah banyak petani mengalami gagal panen akibat kemarau.

"Kita patut bersyukur karena harga cabai masih belum semahal daerah lain karena berada di daerah yang dekat dengan pemasok," ujarnya.