Bukittinggi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bukittinggi menetapkan Duta Generasi Remaja (GenRe) Bukittinggi 2022 sebagai pelopor kaum muda dalam program pemerintah di bidang pemberdayaan dan pembinaan keluarga di daerah setempat.
Pemilihan Duta GenRe dengan 22 orang finalis dari satuan pendidikan dan non pendidikan itu digelar di Aula Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi, Belakang Balok, Rabu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kota Bukittinggi, Tati Yasmarni mengatakan kegiatan pemilihan Duta GenRe kali ini bertemakan remaja berkualitas remaja cegah stunting.
"Tugas paling mendasar dari seorang Duta GenRe adalah menanamkan pada diri sendiri dan lingkungan makna menjadi remaja yang sehat, hebat dan berprestasi dan berakhlak mulia," kata Tati di Bukittinggi.
Ia mengatakan Duta GenRe merupakan program prioritas nasional yang diproyeksikan mampu menjembatani program pemerintah di setiap daerah.
"Forum ini sudah tersebar mulai dari kelurahan, Kecamatan hingga satuan pendidikan yang ada, program Pemkot Bukittinggi bisa kita sukseskan melalui aktivitas remaja ini yang bermitra dengan pemerintah," kata dia.
Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati menyatakan apresiasinya atas dukungan maksimal dari Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar untuk menciptakan generasi muda berkualitas di Sumatera Barat.
"Kami bangga dengan Bukittinggi dan Wali Kota mudanya ini, semoga Duta terpilih nantinya menjadi perwakilan remaja yang berkualitas dan beredukasi serta memiliki skil untuk kita titipkan program Bangga Kencana," kata Fatmawati.
Ia menyebut di 2035 nanti Indonesia akan berada di kondisi Bonus Demografi dan perlu disiapkan generasi terbaik sejak kini.
"Berikan kami Duta GenRe sebanyak 10 orang, maka akan kita raih Bonus Demografi Indonesia Emas nantinya, artinya kita fokuskan generasi produktif dari usia remaja saat ini untuk masa depan terbaik bangsa," ujarnya.
Erman Safar dalam sambutannya mengatakan ada tiga poin penting yang menjadi tugas para duta remaja itu.
"Antisipasi penggunaan narkoba, menikah di usia yang tepat yaitu perempuan paling cepat di usia 21 dan laki-laki 25, dan terakhir antisipasi gaya pergaulan bebas," kata Erman.
Ia menyampaikan di hadapan ratusan remaja yang hadir terkait kondisi terkini Kota Bukittinggi yang masih terancam dengan banyaknya penderita HIV serta perilaku menyimpang LGBT.
"Ada sekitar 1.200 penderita HIV di daerah kita dan puluhan titik kumpul LGBT, saya imbau untuk menjauhi perilaku itu, generasi remaja saat ini kita harapkan menjadi generasi penerus kepemimpinan di Bukittinggi dan Nusantara," kata dia.
Selain ilmu pengetahuan, ia ikut menyoroti perilaku remaja di bidang perilaku yang perlu ditingkatkan lebih jauh.
"Saya belum menemukan satu anak pun di Kota Bukittinggi yang berhasil menamatkan satu buku sebagai referensinya, selain itu masalah adab dan akhlak harus dijadikan target utama, tidak ada adab maka tak ada tempat untuk mereka," ujar Erman.
Dalam pemilihannya, Duta GenRe terbaik Bukittinggi 2022 ini diraih oleh Miftahul Fikri dari MAN 1 Bukittinggi dan Putri Hanum Hafiah Deva dari Universitas Fort de Kock Bukittinggi.