Bina Marga Sumbar nilai jalan bayang strategis untuk pengembangan transportasi

id berita sumbar,berita pessel,berita painna,alahan panjang,bayang

Bina Marga Sumbar nilai jalan bayang strategis untuk pengembangan transportasi

Oedjoeng Batoe pesona kawasan Mandeh (ANTARA/Teddy Setiawan)

Painan (ANTARA) - Aparat Dinas Bina Marga, Tata Ruang dan Cipta Karya Provinsi Sumatera Barat menilai jalan tembus Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan ke Alahan Panjang, Kab. Solok strategis dalam pengembangan transportasi dan membuka akses transportasi baru antar kedua daerah itu yang bermanfaat dalam memudahkan mobilitas barang dan orang serta peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

Kepala Dinas BMCKTR Provinsi Sumatera Barat Era Sukma Munaf di Padang menyatakan, pembangunan Jalan Bayang-Alahan Panjang sepanjang 7,016 km akan menelan anggaran Rp17 Miliar dan diperkirakan pada 2023, jalan menghubungkan dua kabupaten tersebut sudah bisa dilalui kendaraan roda dua ataupun roda empat.

Dikatakan, pembangunan jalan antar dua kabupaten itu dianggap strategis, untuk pengembangan transportasi terbatas dan mitigasi bencana yang melintasi Suaka Margasatwa (SM) Tarusan Arau Hilir di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Solok.

Lebih lanjut Era Sukma Munaf mengatakan saat ini pihaknya bersama pihak terkait telah menyetujui Rencana Pelaksanaan Program (RPP) selama 10 tahun dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2022, yang merupakan kelanjutan dari penandatanganan perjanjian kerja sama antara Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat dan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Barat. Dijelaskan, pengembangan transportasi terbatas dan mitigasi bencana yang melintasi kawasan SM Tarusan Arau Hilir dan menghubungkan antara Nagari Muaro Aie, Kabupaten Pesisir Selatan dengan Nagari Simpang Tanjuang Nan IV, Kabupaten Solok sepanjang 7,19 km tersebut diatas meliputi kegiatan; pembangunan ruas Jalan Pasar Baru - Alahan Panjang, perlindungan dan pengamanan kawasan, pengawetan flora dan fauna di SM Tarusan Arau Hilir, peningkatan peran dan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan, penguatan kelembagaan, pemulihan ekosistem, pengembangan wisata alam terbatas.

" Tahun ini sepanjang 7,016 km, kita sudah lakukan Perjanjian kerja sama dengan BKSDA, tahun ini kita akan kerjakan senilai 17 m, kemungkinan bisa tuntas tahun 2023," ujarnya, saat dibungi via seluler, Selasa, (15/2) lalu.

Dikatakan, pihaknya mengharapkan pelaksanaan kegiatan kerja sama ini nantinya dapat berlangsung dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara administrasi maupun fisik dan menekankan agar awal tahun 2023, ruas jalan tersebut minimal telah dapat dilewati.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, Yozarwardi menyampaikan bahwa penanda tangan ini menjadi tonggak sejarah dalam pembangunan di Sumatera Barat baik bagi Pemerintah Daerah maupun Balai KSDA Sumatera Barat sebagai perpanjangan tangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Menurut Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA), Pesisir Selatan Bilmar itu, dalam hal pengawasan proses pelaksanaan pembangunan jalan maupun pasca terbukanya akses jalan akan selalu diawasi dengan (patroli) BKSDA Sumbar mlalui Resort Konservasi Wilayah IX Tarusan Arau Hilir yang berkantor di jalan Setia Budi Painan.