Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) menyerahkan bantuan ruangan kelas baru untuk sekolah MTsN Kota Solok yang sebelumnya mengalami kekurangan kelas.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Solok, Jusmardi di Solok, Jumat, mengatakan pembangunan satu ruang kelas baru tersebut seluas 9X7 meter yang dibangun dari anggaran APBD 2021 sebesar lebih kurang Rp200 juta.
Pembangunan satu ruang kelas baru ini diselenggarakan melalui Bidang Penyelenggara Bangunan Gedung, Disperkim Kota Solok.
"Alhamdulillah sudah selesai dibangun pada akhir Desember 2021. Namun untuk penyerahan dan peresmiannya dilakukan pada Senin (3/1) kemarin yang bersamaan dengan acara peringatan Hari Amal Bhakti ke-76 Kementerian Agama Republik Indonesia," kata dia.
Selain itu, Jusmardi mengatakan bantuan pembangunan satu ruang kelas baru itu diserahkan karena sekolah MTsN Kota Solok tersebut memang sangat membutuhkan ruangan kelas baru untuk belajar siswa sehari-hari.
Menurutnya kekurangan ruangan kelas belajar tersebut disebabkan karena jumlah siswa MTsN Kota Solok yang cukup padat sejak tahun 2021 karena banyaknya peminat di sekolah itu.
"Karena peminat untuk masuk ke MtsN tersebut sangat banyak sehingga mengakibatkan kekurangan lokal dan terpaksa harus belajar di masjid dekat sekolah mereka," ucap dia.
Ia berharap bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pihak sekolah serta melalui bantuan itu dapat menambah semangat anak-anak dalam menimba ilmu ke depannya.
"Kami memang hanya membantu satu ruangan kelas saja, karena pihak sekolah mintanya cuma satu ruangan," kata dia.
Selain itu, Jusmardi juga mengatakan ke depannya untuk pembangunan sekolah serta pembangunan tempat fasilitas umum lainnya bukan ke Dinas Perkim lagi. Melainkam ke Dinas terkait seperti Dinas PUPR.
"Kalau ditahun kemarin masih termasuk dalam tugas Dinas Perkim seperti adanya program pembangunan tempat fasilitas umum berupa pembangunan masjid di Banda Panduang, di Anam Balimo, pembangunan SMP 2, dan masjid Nurul Sakinah," ujar dia.
Ia menyebutkan program Perkim saat ini lebih mengutamakan untuk bedah rumah warga yang tidak layak huni, rehab rumah yang tertimpa bencana alam.
"Selanjutnya, memperbaiki jalan-jalan yang rusak yang sudah beberapa tahun dibangun developer. Kami yang membantu perbaiki. Kemudian pengelolaan rusunawa, serta bantuan perbaikan rumah warga yang tidak layak huni," kata dia.