Batusangkar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar, Sumatera Barat menggelar Bimbingan Teknis (bimtek) pengelolaan pakan alternatif ayam petelur sebagai upaya untuk siasati tingginya biaya pakan ternak khususnya ayam petelur.
"Bimtek ini sangat penting agar peternak bisa mensiasati keterbatasan jagung sebagai salah satu bahan baku pakan ternak," kata Bupati Tanah Datar, Eka Putra di Batusangkar, Kamis.
Ia mengatakan pelaksanaan bimtek ini dilakukan sebagai salah satu upaya Pemkab Tanah Datar hadir dalam mencarikan solusi permasalahan yang dialami masyarakat.
Keseriusan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga dituangkan dalam misi kedua Tanah Datar yakni meningkatkan ekonomi masyarakat Tanah Datar dan perluasan lapangan kerja berbasis pertanian, industri dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Ia juga prihatin dengan lonjakan harga jagung hingga berimbas pada naiknya harga pakan ternak, sedangkan harga telur turun hingga menyebabkan kerugian bagi peternak ayam.
"Karena itulah bimtek ini sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk siasati tingginya biaya pakan ternak khususnya ayam petelur," katanya.
Sekretaris Pertanian Tanah Datar, Sri Mulyani mengatakan bimtek ini dihadiri sebanyak 150 peternak dan pengusaha ayam petelur yang ada di Tanah Datar dengan mendatangkan narasumber dari Fakultas Peternakan Unand.
"Sengaja kita hadirkan narasumber dari Fakultas Peternakan Unand sehingga kita bisa membuat pakan ternak alternatif bagi ayam petelur yang kita kembangkan," katanya.
Ia mengatakan dibutuhkan terobosan dan program inovasi untuk mengatasi keterbatasan bahan baku pakan ternak ayam petelur sehingga bisa meminimalisir kerugian dikalangan peternak.
"Kontribusi terbesar dalam peternakan ayam petelur adalah pakan, dan pakan saat ini masih jagung sebagai bahan utamanya, jika harga jagung naik maka biaya produksi besar, dibutuhkan terobosan dan program inovasi untuk mengatasi keterbatasan bahan baku pakan," katanya.
