Dinilai punya komitmen tinggi peduli anak, Pemkab Pasbar peroleh penghargaan dari pusat

id berita pasaman barat,berita sumbar,anak

Dinilai punya komitmen tinggi peduli anak, Pemkab Pasbar peroleh penghargaan dari pusat

Bupati Pasaman Barat Hamsuardi saat memperoleh penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Kementriam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. (Antarasumbar/KOMINFO Pasaman Barat)

Semoga kita terus diberikan daya, upaya, dan kekuatan untuk memenuhi hak anak di Pasaman Barat ini,
Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pemkab Pasbar), Sumatera Barat memperoleh penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) tahun 2021 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

"Penghargaan KLA ini diberikan kepada daerah yang mempunyai komitmen tinggi untuk mendukung, memenuhi hak dan perlindungan khusus anak melalui proses evaluasi yang dilakukan oleh Tim KemenPPPA RI, tim Kementerian atau lembaga dan tim Independen," kata Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi di Simpang Empat, Rabu.

Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang telah ikut mendukung kegiatan KLA. Sehingga Pasaman Barat bisa menjadi salah satu kabupaten yang diakui oleh pemerintah pusat sebagai daerah yang ramah anak.

"Semoga kita terus diberikan daya, upaya, dan kekuatan untuk memenuhi hak anak di Pasaman Barat ini," katanya.

Menurutnya KLA merupakan sistem pembangunan berbasis hak anak yang dilakukan melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, media dan dunia usaha.

"Semua itu dilakukan dengan terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan. Tujuannya, menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak," sebutnya.

Ia mengatakan komitmen lintas sektor menjadi sangat esensial dan menjadi syarat terpenuhinya hak dan perlindungan khusus anak.

Mengingat isu-isu yang melingkupi anak sangat kompleks dan multisektoral. Sebab, anak hidup di dalam sebuah sistem yang tidak dapat terlepas dari dirinya, baik itu keluarga, sekolah, masyarakat, hingga kebijakan.

"Sehingga seluruh upaya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anakpun harus terintegrasi dengan seluruh sistem yang melingkupi anak," katanya.