Pariaman (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kota Pariaman, Sumatera Barat mencatat semenjak diterapkan belajar tatap muka (PTM) terbatas di daerah itu telah menjaring 30-an siswa yang bolos sekolah.
"Kami terus melaksanakan pengawasan terkait dengan siswa yang berkeliaran di jam belajar di sekolah dan penerapan protokol kesehatan di Pariaman," kata Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Pariaman, Alfian di Pariaman, Rabu.
Ia mengatakan yang terjaring tersebut didominasi oleh siswa sekolah menengah atas sederajat yang tidak saja yang sekolah di Pariaman namun juga di Kabupaten Padang Pariaman yang berkumpul di kawasan objek wisata.
Setelah dilakukan pembinaan anggota Satpol PP pun menyampaikan kepada pihak sekolah setempat untuk lebih memperhatikan siswanya agar tidak berkeliaran saat jam belajar serta meminta menerapkan protokol kesehatan.
Ia menyampaikan saat ini berada pada level II penyebaran COVID-19 sehingga tetap melaksanakan pengawasan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
"Kami berharap dengan masyarakat menerapkan protokol kesehatan maka dapat level ini bisa turun," katanya.
Ia mengatakan pihaknya memperbolehkan siswa duduk di objek wisata di luar jam belajar namun dengan durasi yang sebentar serta menerapkan protokol kesehatan.
Ia menambahkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman terkait dengan siswa yang bolos agar ditindaklanjuti ke sekolah-sekolah yang ada di daerah itu.
Sebelumnya siswa di Kota Pariaman, Sumatera Barat kembali belajar tatap muka secara terbatas setelah sebelumnya belajar dari rumah secara dalam jaringan (daring) karena tingginya penyebaran COVID-19 di daerah.
"Semenjak 12 Juli siswa di Pariaman belajar secara daring, sekarang sudah belajar tatap muka lagi dengan terbatas dan menerapkan protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman, Kanderi.
Ia mengatakan sekolah tatap muka terbatas tersebut yaitu jumlah siswa yang hadir 50 persen dari peserta didik dan lama belajar di sekolah juga 50 persen dari waktu normal.