Padang (ANTARA) - Sebanyak 45 remaja putri dari panti asuhan di Kota Padang, dilatih untuk menghindari kekerasan saat terjadinya bencana alam dan hiegene alat reproduksi bagi perempuan, yang merupakan persoalan klasik banyak dihadapi saat bencana terjadi.
“Pelatihan tanggap untuk menghindari kekerasan saat terjadinya bencana dan hiegene saat menstruasi penting dilakukan agar remaja putri sebagai kelompok yang rentan saat bencana terjadi dapat terhindar dari berbagai penyakit,” kata Ketua pengabdian Masyarakat sekaligus Dosen Poltekes Kemenkes Lita Angelina Saputri, S.ST, M.Keb di Padang, Kamis.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan Poltekes Kemenkes Padang, melibatkan dosen dan mahasiswa yakni Hj. Erwani, SKM, M/Kes, Dewi Susanti, S.SiT, M.Keb dan 4 orang mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Padang Poltekkes Kemenkes Padang.
Kegiatan dilakasanakan dalam bentuk pemberian pelatihan bertajuk kesiapsiagaan bencana pada
remaja putri melalui pendidikan kesehatan dan penggunaan buku saku higiene menstruasi dan
pencegahan kekerasan dalam situasi bencana.
Pelaksanaan berlangsung di Panti Asuhan Aisiyah di Kecamatan Nanggalo Kota Padang. Kegiatan dilaksanakan pada 24 Agustus 2021 dan kegiatan lanjutan dijadwalkan pada September 2021.
Menurut Lita, Kota Padang merupakan salah satu kota rawan bencana, dan bagi remaja putri masalah yang sering dihadapi dalam kondisi bencana adalah menstruasi dan kekerasan.
“Remaja putri perlu dibekali pengetahuan agar siap siaga menghadapi bencana, serta memahami tentang kesehatan reproduksi dalam situasi bencana,” katanya.
Kegiatan diawali dengan pre test pengetahuan remaja putri, penyuluhan kesehatan tentang higiene menstruasi dan pencegahan kekerasan dalam situasi bencana, sosialisasi penggunaan buku saku higiene menstruasi dan pencegahan kekerasan dalam situasi bencana. Selanjutnya dilakukan post test 10 hari setelah sosialisasi.