Butusangkar (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Ny. Lise Eka Putra mengupayakan songket khas daerah itu bisa dimiliki oleh semua kalangan masyarakat.
"Kita berupaya bagaimana songket ini bisa dimiliki oleh semua kalangan dengan kualitas baik dan harga juga terjangkau," kata Ny Lise Eka Putra di Batusangkar, Jum'at.
Ia mengaku akan mencarikan solusi jika dalam pemasaran kain songket terdapat kendala dan permasalahan yang dihadapi.
Ia juga berharap adanya koperasi yang dapat menaungi kebutuhan pengrajin songket sehinga proses produksi tidak terganggu.
"Kita juga upayakan jika ada permasalahan atau kendala dalam pemasaran kita akan carikan solusinya, dan berharap ada koperasi yang dapat menaungi kebutuhan pengrajin songket sehinga proses produksi juga tidak terganggu," katanya.
Ditengah pandemi COVID-19, Ny Lise berikan motivasi pengrajin songket tetap bersemangat dan terus berproduksi mengingat pencinta songket di Indonesia cukup tinggi.
"Pengrajin tenun songket harus terus bersemangat, terus berproduksi, kita punya harapan besar dengan tenun songket hasil karya pengrajin Tanah Datar yang memang sangat dicari pencinta songket di Indonesia bahkan hingga luar negeri," katanya.
Wali Nagari Tanjung Bonai, Luthfi Dt. Majo Besar mengatakan di Kecamatan Lintau Buo Utara terdapat tiga lokasi pengrajin tenun yakni, di Tanjuang Modang, Pamusihan dan Tambose.
Untuk kualitasnya cukup baik dan perajin sudah melalui pelatihan-pelatihan di bawah pembinaan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) setempat. Sementara untuk pewarna tenun juga sudah memakai pewarna alami.
Dekranasda upayakan songket khas Tanah Datar bisa dimiliki semua kalangan
Kita berupaya bagaimana songket ini bisa dimiliki oleh semua kalangan dengan kualitas baik dan harga juga terjangkau,