Dinkes Solok upayakan perbaikan gizi tingkatkan mutu gizi masyarakat

id Berita solok, berita sumbar, oemkot solok, dinkes solok, mutu gizi masyarakat

Dinkes Solok upayakan perbaikan gizi tingkatkan mutu gizi masyarakat

Tim Dokter memasangkan Pita Lingkar Lengan Atas (LILA), alat deteksi cepat pengukuran gizi pada anak balita di pengungsian korban banjir Gedung Sekolah Dasar Garot,Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu (11/5/2020). (ANTARA FOTO/AMPELSA)

Solok (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solok, Sumatera Barat terus berupaya melakukan perbaikan gizi dalam rangka bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat di kota itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok melalui Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Aprinur Azwira di Solok, Sabtu mengatakan upaya perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat melalui perbaikan pola konsumsi makanan.

"Selanjutnya melalui perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi,” ujar dia.

Selain itu, Aprinur mengatakan Dinas Kesehatan Kota Solok juga menargetkan pada 2024 mendatang penurunan angka stunting 14 persen dan kekurangan gizi akut (wasting) 7 persen di Kota Solok.

Menurutnya saat ini percepatan perbaikan gizi masyarakat di Kota Solok lebih diprioritaskan pada percepatan stunting dengan target penurunan angka stunting 14 persen dan kekurangan gizi akut 7 persen pada 2024 mendatang.

Untuk mencapai target tersebut, Dinkes Solok terus berupaya melakukan peningkatan gizi masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan ialah melaksanakan kegiatan monitoring evaluasi program gizi, di Aula Dinas Kesehatan Kota Solok beberapa waktu lalu.

Selain itu, juga diperlukan kegiatan perbaikan gizi masyarakat yang dimonitor dan dievaluasi secara berkala melalui survailans gizi yang meliputi indikator masalah gizi dan indikator kinerja program gizi.

"Dengan demikian, salah satu upaya percepatan penurunan stunting dilakukan melalui penguatan survailans gizi," ujar dia.

Oleh karena itu, untuk memperoleh informasi capaian kinerja perbaikan gizi masyarakat secara cepat, akurat, teratur, berkelanjutan dan dapat dipertanggungjawabkan maka perlu dilaksanakan kegiatan evaluasi program gizi yang juga dilakukan bersama dengan lintas program terkait.

"Selain itu, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN tahun 2020/2024, menyatakan bahwa arah kebijakan pembangunan bidang kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan Kesehatan dasar (Primary Health Care)," ucap dia.

Mendorong peningkatan upaya promotive dan preventif didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi yang dicapai melalui lima strategi, yaitu peningkatan kesehatan ibu, anak, KB dan kesehatan reproduksi serta percepatan perbaikan gizi masyarakat.

Selanjutnya, peningkatan pengendalian penyakit, pemberdayaan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) dan penguatan sistem kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.