Massa simpatisan Rizieq Shihab kepung flyover Pondok Kopi arah PN Jakarta Timur
Jakarta, (ANTARA) - Ratusan massa simpatisan Rizieq Shihab mengepung "flyover" Pondok Kopi yang mengarah ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur untuk menyaksikan sidang putusan Rizieq Shihab.
Aparat gabungan dari unsur TNI-POLRI pun terlihat bersiaga di "flyover" Pondok Kopi dan terus berusaha membangun komunikasi dengan massa simpatisan Rizieq Shihab.
"Petugas silahkan mundur sebentar," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan di lokasi, Jakarta, Kamis.
Dari pantauan ANTARA pada pukul 10.30 WIB, ratusan massa simpatisan datang dari arah Buaran menuju "flyover" Pondok Kopi dan juga dari arah Cakung.
Baca juga: Polisi tangkap 200 simpatisan Rizieq Shihab saat menuju PN Jakarta Timur
Sejumlah kendaraan taktis juga disiapkan untuk mencegah massa yang bertindak anarkis. Kondisi saat ini terpantau masih kondusif meski arus lalu lintas sedikit tersendat.
Sebelumnya Polres Metro Jakarta Timur menangkap puluhan massa simpatisan Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Polisi juga turut menyita sejumlah senjata tajam seperti pisau hingga ketapel dari salah seorang simpatisan. (*)
Aparat gabungan dari unsur TNI-POLRI pun terlihat bersiaga di "flyover" Pondok Kopi dan terus berusaha membangun komunikasi dengan massa simpatisan Rizieq Shihab.
"Petugas silahkan mundur sebentar," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan di lokasi, Jakarta, Kamis.
Dari pantauan ANTARA pada pukul 10.30 WIB, ratusan massa simpatisan datang dari arah Buaran menuju "flyover" Pondok Kopi dan juga dari arah Cakung.
Baca juga: Polisi tangkap 200 simpatisan Rizieq Shihab saat menuju PN Jakarta Timur
Sejumlah kendaraan taktis juga disiapkan untuk mencegah massa yang bertindak anarkis. Kondisi saat ini terpantau masih kondusif meski arus lalu lintas sedikit tersendat.
Sebelumnya Polres Metro Jakarta Timur menangkap puluhan massa simpatisan Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Polisi juga turut menyita sejumlah senjata tajam seperti pisau hingga ketapel dari salah seorang simpatisan. (*)