Parit Malintang (ANTARA) - Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur mendampingi Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi dalam peresmian lahan akses terbuka "Taman ekowisata berbasis air" di Nagari Balah Hilia, Kecamatan Lubuk Alung.
Acara juga dihadiri Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Sigit Reliantoro dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, serta Camat, Wali Nagari dan tokoh masyarakat setempat.
"Lahan akses terbuka taman wisata yang diresmikan sebagai taman ekowisata berbasis air di Nagari Balah Hilia ini, dulunya merupakan lokasi pertambangan galian C yang telah mulai beroperasi sejak 2014," kata Suhatri Bur di Parit Malintang, Kamis.
Ia mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Pemerintah Provinsi yang telah memberikan perhatian khusus dalam pembangunan taman ekowisata di lahan bekas tambang yang terletak di Padang Pariaman.
Lanjutnya, lahan bekas tambang harus berada pada kondisi aman dan produktif, prinsip pemulihan lahan bekas tambang adalah mengembalikan fungsi lahan ke kondisi mendekati kondisi sebelum kegiatan pertambangan.
"Ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata berbasis lingkungan dengan mengedepankan aspek konservasi alam, memberi manfaat secara ekonomi, mempertahankan keutuhan budaya bagi masyarakat lokal," ujarnya.
Hal tersebut tentunya akan sangat membantu untuk perkembangan khususnya di bidang ekonomi di daerah setempat.
Sementara Mahyeldi mengatakan pemerintah provinsi mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH) yang telah membantu memulihkan kembali lahan bekas tambang di nagari Balah Hilia melalui program pemulihan kerusakan Lahan Akses Terbuka (LAT)
"Saya mengucapkan terima kasih dan apreasiasi setinggi-tingginya kepada Bupati Padang Pariaman yang telah membantu memfasilitasi terselenggaranya acara ini," ujarnya.
Ia juga mengharapkan bupati mendorong OPD-OPD di lingkungan Padang Pariaman dan sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Lubuk Alung untuk memanfaatkan taman ekowisata bekas lahan tambang Balah Hilia sebagai tempat melaksanakan kegiatan yang sesuai.
Acara diakhiri penandatangan MOU oleh Wali Nagari dan tokoh masyarakat setempat yang disaksikan gubernur dan bupati serta acara penanaman pohon bersama.