Warga Bangka Belitung waspada, hujan lebat dan kilat bakal melanda

id Prakiraan cuaca, Babel, hujan lebat,BMKG

Warga Bangka Belitung waspada, hujan lebat dan kilat bakal melanda

Tangkapan layar peringatan dini cuaca dari BMKG di Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (10/6/2021). (FOTO ANTARA/HO-BMKG).

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini cuaca bagi masyarakat di wilayah Kepulauan Bangka Belitung terhadap potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang, Kamis.

"Masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pukul 06.30 WIB hingga 09.30 WIB," demikian pernyataan peringatan dini yang dikutip dari laman bmkg.go.id di Jakarta, Kamis (10/6).

Situasi tersebut diprakirakan berlangsung di wilayah Kecamatan Leparpongok, Toboali, Airgegas, Riausilip, dan dapat meluas ke Kecamatan Belinyu, Sungailiat, Bakam, Pemali, Pulau Besar, Simpangrimba, Payung, Tukaksadai, Lubuk Besar, dan sekitarnya.

BMKG juga memperkirakan mayoritas kota besar di wilayah Indonesia akan diguyur hujan berintensitas ringan. di antaranya Serang, Bengkulu, Jakarta Pusat, Bandung, Semarang, Pontianak, Palangkaraya, Samarinda, Tarakan, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Ambon, Jayapura, Manokwari.

Sementara hujan berskala sedang diperkirakan mengguyur wilayah Ambon dan Bandung pada siang hari.

Sementara sebagian kota lainnya di Indonesia berawan cerah dengan rata-rata suhu berkisar 23 hingga 31 derajat celcius.

BMKG juga melaporkan prediksi suhu yang relatif dingin terjadi di Bandung berkisar antara 20 hingga 31 derajat celcius dengan tingkat kelembapan 55 hingga 95 persen.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es.

Hal ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.