BI hadirkan Wignyo Rahadi latih kompetensi perajin tenun Minang

id bank indonesia,tenun minang

BI hadirkan Wignyo Rahadi latih kompetensi perajin tenun Minang

Para peserta peningkatan kompetensi perajin tenun Minang mengamati benang tenun. (Antara/HO-BI Sumbar)

Padang (ANTARA) - Bank Indonesia perwakilan Sumbar menghadirkan desainer dan praktisi tenun Nasional Wignyo Rahadi untuk melatih dan meningkatkan kompetensi perajin tenun Minang di Sawahlunto pada 8-10 Juni 2021.

"Tenun Minang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan karena merupakan salah satu warisan kekayaan budaya leluhur masyarakat Minangkabau sebagai pakaian tradisional yang dikenakan pada acara adat dan acara kebesaran kerajaan Minangkabau," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama di Padang, Rabu.

Akan tetapi ia melihat tenun dan songket Minang masih memiliki bahan yang kaku dan motif yang belum bervariasi, selain itu masih menggunakan benang yang belum berkualitas baik sehingga kain mudah kusut dan terasa panas ketika digunakan.

"Untuk itu dibutuhkan perubahan yang menyeluruh untuk menjadikan tenun minang sebagai komoditas unggulan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata provinsi Sumatera Barat melalui transformasi tenun Minang," ujarnya.

Ia menilai tenun Minang perlu bertransformasi melalui berbagai perubahan agar menjadi lebih baik, mulai dari bahan baku yang digunakan.

Salah satunya tidak hanya menggunakan benang berwarna emas atau silver namun mulai menggunakan benang berbagai warna, selain itu menggunakan struktur atau bahan dasar benang yang halus, kata dia.

Kemudian terkait desain dan motif yang juga berkembang tidak lagi mengandalkan motif yang besar dan klasik namun mulai mengaplikasikan motif minimalis, modern dan kekinian.

"Transformasi dilakukan agar Tenun Minang dapat menjadi pakaian yang nyaman, modern dan bisa digunakan oleh berbagai kalangan dengan harga bersaing," katanya lagi.

Sebelumnya sebagai tonggak awal dalam pengembangan tenun Minang, BI perwakilan Sumbar bersinergi dengan pemerintah daerah melalui pencanangan dan penandatanganan komitmen bersama Transformasi Tenun Minang bersama Gubernur Sumatera Barat, dan tujuh kepala daerah yaitu Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung, Kota Sawahlunto, Kota Padang dan Kota Bukittinggi) pada November 2020.

"Harapannya, dengan adanya program Transformasi Tenun Minang melalui pelatihan yang dilaksanakan demi meningkatkan kompetensi pengrajin Tenun Minang, maka produk yang dihasilkan bisa menjadi komoditas unggulan, ikon dan souvenir yang akan mendukung pariwisata dan pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat," kata Wahyu.