Gabungan mahasiswa Pasaman Barat demonstrasi ke DPRD tolak UU Cipta Kerja

id berita pasaman barat,berita sumbar,demo

Gabungan mahasiswa Pasaman Barat demonstrasi ke DPRD tolak UU Cipta Kerja

Gabungan mahasiswa Pasaman Barat saat melakukan aksi demonstrasi di kantor DPRD Pasaman Barat menolak UU Cipta Kerja, Kamis (antarasumbar/Istimewa)

Para wakil rakyat tidak pro rakyat dan telah memperkosa hak-hak rakyat,
Simpang Empat (ANTARA) - Gabungan mahasiswa di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) melakukan demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di halaman kantor DPRD setempat di Simpang Empat, Kamis.

Di tengah hujan lebat tidak menyurutkan ratusan mahasiswa itu menyampaikan aspirasinya menolak UU Cipta Kerja yang disahkan DPR RI beberapa waktu lalu.

Salah seorang orator demonstrasi, Habibi mengatakan UU Cipta Kerja itu merugikan kaum buruh yang ada. Bahkan berhujan-hujanpun mereka tetap semangat.

Ia menilai para wakil rakyat tidak pro rakyat dan telah memperkosa hak-hak rakyat.

"Negara ini sedang dirampok oleh kaum elit politik untuk itu mereka turun serentak dan menyampaikan aspirasi menolak," katanya.

Ia juga sangat menyesalkan setiap mahasiswa berunjuk rasa mereka selalu dihadapkan dengan aparat penegak hukum. Namun disetiap pemilu para wakil rakyat itu dengan wajah malaikat mengetok pintu-pintu rumah warga.

"Ketika kami berunjuk rasa, kami selalu dihadapkan dengan aparat penegak hukum. Namun ketika hendak pemilu para wakil rakyat kami ini dengan wajah manis mengetok rumah kami," ujarnya.

Mereka hadir di sini sebagai pembela masyarakat karena melihat negara ini sedang tidak baik.

"Kalian itu harus pro rakyat pak dewan terhormat, kalian itu dipilih oleh rakyat bukan dilotre, jangan buat susah rakyat," sebutnya.

Ia menjelaskan dalam Omnibus Law atau UU Cipta Kerja (Ciptaker) yang baru disahkan oleh DPR RI ada perampasan hak buruh.

"Kalian telah memperkosa hak rakyat, untuk itu kami ada disini untuk membela kaum buruh dan rakyat. Namun juga kami sangat menyesalkan anggota DPRD Pasaman Barat yang jumlahnya 40 orang hanya dihadiri satu orang," jelasnya.

Aksi demonstrasi mahasiswa itu dikawal ketat oleh aparat penegak hukum dan berjalan dengan aman dan tertib. ***2***