Terimbas COVID-19, ekonomi Sumbar triwulan I 2020 tumbuh terbatas 3,92 persen

id ekonomi sumbar melambat, berita padang, berita sumbar, dampak covid,berita terkini sumbar

Terimbas COVID-19, ekonomi Sumbar triwulan I 2020 tumbuh terbatas 3,92 persen

Buruh memindahkan karung berisi pupuk di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, Jumat (26/6/2020). Untuk memulihkan kondisi perkonomian nasional saat pandemi COVID-19, pemerintah membuka sembilan sektor ekonomi, salah satunya transportasi barang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. (Antara/Iggoy El Fitra)

Padang, (ANTARA) - Bank Indonesia mencatat ekonomi Sumatera Barat pada triwulan I 2020 tumbuh terbatas pada angka 3,92 persen dampak dari pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).

"Pada triwulan I 2020 ekonomi Sumbar tumbuh melambat dibandingkan triwulan IV 2019 yang mencapai 5,13 persen dan triwulan I 2019 yang mencapai 4,85 persen," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama di Padang, Selasa.

Menurut dia berdasarkan pengeluaran, perlambatan ekonomi terjadi akibat melambatnya komponen konsumsi rumah tangga, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan net ekspor.

Dari sisi lapangan usaha terbatasnya pertumbuhan ekonomi terutama bersumber dari perlambatan pertumbuhan pada tiga sektor penopang utama ekonomi Sumatera Barat, yaitu perdagangan besar-eceran, sektor transportasi dan pergudangan serta industri pengolahan.

Ia memperkirakan pada triwulan II 2020 ekonomi Sumatera Barat masih akan melambat dilihat dari sisi pengeluaran akibat melambatnya konsumsi rumah tangga, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan ekspor.

Apalagi pandemi COVID-19 makin meluas pada triwulan II 2020 yang menyebabkan menurunnya permintaan dan pendapatan masyarakat, ujarnya.

Selain Fluktuasi harga CPO dan karet dunia pada triwulan II 2020 diperkirakan akan menahan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat.

Dari sisi lapangan usaha tertahannya kinerja perekonomian pada triwulan II 2020 terutama disebabkan oleh prakiraan penurunan kinerja sektor transportasi dan pergudangan, perdagangan dan eceran serta melambatnya pertumbuhan pada sektor pertanian.

Pembatasan mobilitas dan aktivitas sosial ekonomi seiring dengan pandemi COVID-19 yang meluas pada triwulan II 2020 diperkirakan akan menahan kinerja beberapa lapangan usaha terutama sektor transportasi dan pergudangan serta LU perdagangan dan eceran.

Kemudian realisasi belanja dan pendapatan Provinsi Sumatera Barat hingga triwulan I 2020 menurun dibandingkan dengan realisasi triwulan I 2019.

Penuruan realisasi pendapatan Provinsi Sumatera Barat sejalan dengan menurunnya realisasi pendapatan 19 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat hingga triwulan I 2020.

Daya serap belanja APBN untuk kementerian/lembaga di Provinsi Sumatera Barat hingga triwulan I 2020 menurun dibandingkan dengan triwulan I 2019.

Tercatat realisasi belanja APBN untuk kementerian/lembaga Provinsi Sumatera Barat pada triwulan I 2020 mencapai 12,75 persen atau senilai Rp1,88 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I 2019 yang sebesar 18,46 persen atau senilai Rp2,82 triliun.

Sementara inflasi triwulan I 2020 tercatat terkendali di tengah kondisi curah hujan yang tinggi dan mulai mewabahnya pandemi COVID-19.

Pada triwulan I 2020, laju inflasi tercatat mencapai 2,09 persen , atau lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi triwulan IV 2019 yang sebesar 1,67 persen.

Untuk stabilitas sistem keuangan daerah di Sumatera Barat pada triwulan I 2020 masih terjaga dengan tumbuhnya aset perbankan sebesar 0,53 persen

Selain itu kredit/pembiayaan Sumatera Barat pada triwulan I 2020 tercatat tumbuh 4,97 persen atau meningkat dibandingkan triwulan IV 2019 yang tumbuh 4,81 persen. (*)