Lapangan tenis jadi pilihan warga Australia setelah "lockdown" dilonggarkan

id tennis australia,tenis,corona

Lapangan tenis jadi pilihan warga Australia setelah "lockdown" dilonggarkan

ilustrasi - tenis (ANTARA News) (ANTARA News/)

Jakarta (ANTARA) - Warga Australia memadati lapangan tenis setelah aturan lockdown di negara tersebut perlahan-lahan mulai dilonggarkan, demikian dikutip dari Reuters, Sabtu.

Secara umum, Australia dianggap berhasil dalam menekan penyebaran virus corona, meskipun di salah satu wilayah padat penduduk di bagian selatan Victoria sempat terjadi kelonjakan hingga ribuan kasus baru COVID-19 selama 10 hari berturut-turut.

Pelonggaran aturan lockdown di Australia sudah dimulai sejak awal Mei 2020 dan pemerintah pusat berencana mencabut sebagian besar dari aturan tersebut pada akhir Juli nanti. Meski demikian, pemerintah daerah tetap dapat menentukan langkahnya sendiri-sendiri.

Sementara itu, Tennis Australia mencatat ada sebanyak 32.234 reservasi lapangan tenis yang dilakukan warga secara daring atau online pada Mei 2020. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan jumlah reservasi yang dilakukan pada Mei 2019 lalu.

“Selama pandemi, kami melihat banyak orang yang merasakan manfaat secara sosial, mental dan fisik dari olahraga tenis, sekalipun dilakukan dengan protokol COVID-19, yakni dengan menjaga jarak aman dan lain-lain,” kata Direktur Eksekutif Tennis Australia Craig Tiley dilansir dari Reuters, Sabtu.

“Saat ini, aturan lockdown di banyak negara sudah mulai melonggar. Oleh karena itu, kami berharap antusiasme masyarakat terhadap olahraga tenis meningkat, apalagi mengingat musim tenis akan bergulir kembali pada musim panas ini,” ungkap Tiley.

Turnamen tenis profesional UTR Pro Series rencananya akan kembali digelar di Australia pada akhir pekan ini tanpa adanya penonton dan dengan penerapan protokol COVID-19 yang ketat di sejumlah wilayah, diantaranya Sydney, Brisbane, Melbourne, Adelaide dan Perth.