Padang, (ANTARA) - Komite Ekonomi Kreatif Kota Padang menyarankan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di kota itu memperbanyak kolaborasi di tengah pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) dalam rangka meningkatkan penjualan .
"Saat sulit di masa pandemi ini pelaku UKM harus melakukan adaptasi usaha agar tetap bertahan, namun yang lebih penting daripada itu adalah berkolaborasi dengan pelaku usaha lainnya," kata Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kota Padang Donard Games Phd di Padang, Senin.
Menurutnya sektor UKM yang benar-benar terdampak saat pandemi ini adalah yang berbasis kebutuhan dasar berada di perkampungan yang berusaha untuk memenuhi makan sehari-hari dari usahanya.
Kemudian sektor UKM berbasis peluang dan inovasi yang tentunya lebih mudah melakukan adaptasi saat ini.
Ia melihat selama ini kemauan dan kemampuan pelaku UKM untuk berkolaborasi agak kurang dan pada saat pandemi ini harus diperkuat.
Donard memberi contoh kolaborasi yang dapat dilakukan seperti melakukan pemasaran bersama, membuat toko online bersama, produk bersama dan lainya.
Jadi tidak hanya sebatas memenuhi permintaan konsumen sendiri-sendiri, kata dia yang merupakan dosen Universitas Andalas tersebut.
Pada sisi lain ia melihat salah satu adaptasi yang perlu dilakukan pelaku UKM adalah beradaptasi dari penjualan langsung menjadi daring.
Jika dulu ada yang menggabungkan keduanya maka saat ini penjualan secara daring menjadi salah satu yang efektif dalam memasarkan produk, kata dia.
Akan tetapi ia melihat selama ini pelaku UKM kurang berinvestasi pada aspek teknologi sehingga saat kondisi seperti ini penjualan menjadi lesu karena belum terbiasa.
Kita agak terlena dengan situasi yang sebelum, akhirnya saat pandemi ini banyak yang kesulitan apalagi wabah ini tidak pernah diperkirakan sebelumnya akan terjadi yang mengharuskan orang lebih banyak di rumah, kata dia.
Oleh sebab itu kolaborasi, adaptasi dengan situasi baru dan pemanfaatan teknologi adalah kata kunci agar pelaku UKM bisa bertahan di tengah pandemi ini, ujarnya.
Pada sisi lain ia menambahkan pentingnya pendampingan dari pemangku kepentingan terkait yang bersifat langsung.
Ia mengusulkan ke Pemkot Padang para dosen yang ada mendampingi minimal 10 UKM dalam rangka mencari peluang pasar dan melakukan inovasi produk.
"Jadi pendampingan tidak berbentuk pelatihan yang kaku dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan pelaku UKM," kata dia.
Kemudian sikap mental yang tidak mudah mengeluh, berani mengambil risiko berinovasi dan mampu melihat peluang juga menjadi salah satu strategi keberhasilan.
Kelemahan UKM saat ini adalah minimnya strategi apalagi ketika ada krisis terjadi, oleh karena itu mari bangun kemauan bekerja keras dan cerdas serta berani, katanya.
Berita Terkait
Kemenag Agam ajak pelaku UKM urus sertifikat halal
Rabu, 3 April 2024 15:26 Wib
Ribuan produk UMK binaan PLN terjual, catatkan kenaikan 10 persen lebih selama INACRAFT 2024
Rabu, 6 Maret 2024 15:28 Wib
Dibuka Ketua PIKK PLN, booth UMKbinaan PLN tawarkan berbagai produk khas daerah di INACRAFT 2024
Jumat, 1 Maret 2024 10:51 Wib
Kadis Koperasi UKM dan Tenaga Kerja membuka pelatihan Mobile Training Unit Fillet Welder SMAF 2 F/PB
Rabu, 7 Februari 2024 5:01 Wib
Diskop UKM: Koperasi di Sumbar bertambah 203 unit pada 2023
Senin, 5 Februari 2024 17:53 Wib
Pemkab Agam keluarkan surat rekomendasi bagi UKM beli BBM subsidi
Senin, 29 Januari 2024 17:59 Wib
Dekranasda Padang Dorong IKM Tingkatkan Daya Saing Produk
Sabtu, 27 Januari 2024 19:03 Wib
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Pessisir Selatan gelar rapat perdana
Kamis, 18 Januari 2024 5:16 Wib