Solok, (ANTARA) - Bank Indonesia memberikan bantuan sarana penunjang pertanian di Nagari Salayo, Kabupaten Solok, Sumatera Barat sebagai upaya mendukung pengembangan sektor tersebut.
"Nagari Selayo saat ini sedan dirintis menjadi sentra pisang kepok, untuk mendukung pengembangan kami memberikan bantuan berupa pembangunan mushala, saung, toilet hingga instalasi air di Jorong Lurah Nan Tigo," kata Deputi Direktur BI perwakilan Sumbar Gunawan Wicaksono di Solok, Kamis.
Ia menyampaikan hal itu pada panen perdana pisang kepok varietas unggul dihadiri jajaran Kementan, Bupati Solok Gusmal dan undangan lainnya.
Bantuan tersebut diberikan kepada Kelompok Tani Serba Usaha dan diharapkan bisa menunjang fasilitas pertanian di daerah itu, kata dia.
Ia melihat selain potensi komoditas pertanian berupa pisang kepok dan durian, di Selayo juga potensial dikembangkan sebagai kawasan wisata agrobisnis.
Kelompok Tani Serba Usaha bisa menjadi pusat edukasi pertanian karena keberhasilan mengembangkan pisang kepok, ini bisa jadi tempat belajar sekaligus berwisata, ujarnya.
Dengan demikian menurut dia selain warga setempat menikmati hasil penjualan komoditas pertanian, pendapatan yang masuk dari kunjungan wisata akan semakin meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.
Pada kesempatan itu dilakukan panen perdana pisang kepok tanjung yang merupakan varietas unggul hasil pengembangan Kementerian Pertanian.
" Pisang Kepok Tanjung yang mempunyai keunggulan tidak berjantung sehingga terhindar dari penyakit layu bakteri yang ditularkan oleh serangga vektor yang hinggap pada bunga jantan," kata Kepala Puslitbang Hortikultura Kementan Hardiyanto
Menurut dia bobot tandan pisang kepok tanjung tersebut mencapai 50 sampai 60 kilogran per tandan, dengan jumlah sisir 9 hingga 17 per tandan.
Ia menyebutkan bobot buah rata-rata mencapai 200 gram per buah buah dan kandungan gula sampai 30° Brix, karbohidrat 31,5 gram per 100 gram sehingga cocok untuk olahan terutama tepung pisang.
Ia menyampaikan pengembangan pisang kepok anjung telah dimulai di Nagari Selayo sejak 2017 di jorong Lurah Nan Tigo sebagai dalam rangka membangkitkan kembali Selayo sebagai sentra pisang .
Saat ini telah ditanam pisang kepok tanjung seluas hampir dua hektare dengan 1.800 batang produktif.
Dari populasi ini dapat menghasilkan benih untuk pengembangan areal sebanyak 5.000 benih secara mandiri untuk perluasan areal.
Ia mengatakan pisang kepok tanjung berpotensi untuk ekspor produk olahan terutama tepung pisang mengisi pasar Jepang.
Saat ini dibutuhkan tepung pisang hingga 10 ton per bulan, untuk memenuhi kapasitas produksi tepung tersebut setidaknya diperlukan pisang segar sebanyak 50 sampai 60 ton per bulan, oleh sebab itu pengembangan pisang kepok tanjung ini perlu didukung dalam rangka menyukseskan gerakan tiga kali ekspor komoditas pertanian, kata dia.
Berita Terkait
Pemkab Agam lakukan berbagai terobosan optimalkan PAD
Jumat, 26 April 2024 15:41 Wib
Bawaslu Pasaman Barat evaluasi panwaslu kecamatan "existing" untuk Pilkada
Jumat, 26 April 2024 15:23 Wib
Polres Agam tangkap pelaku diduga cabuli anak tirinya
Jumat, 26 April 2024 15:13 Wib
Menko: Sumbar harus jadikan mitigasi bencana program super prioritas
Jumat, 26 April 2024 15:10 Wib
Program kepariwisataan Sumbar tarik jutaan wisatawan
Jumat, 26 April 2024 15:10 Wib
BNPB siap bantu Sumbar bangun selter untuk evakuasi tsunami
Jumat, 26 April 2024 15:08 Wib
13 desa wisata di Pariaman ikuti ADWI 2024
Jumat, 26 April 2024 14:33 Wib
Pemprov Sumbar berduka pembersihan banjir lahar dingin telan kerban
Jumat, 26 April 2024 13:59 Wib