Gelombang tinggi, 11 ABK hilang di perairan Pesisir Selatan

id Painan, padang, sumbar, nelayan, hilang

Gelombang tinggi, 11 ABK hilang di perairan Pesisir Selatan

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni menyerahkan bantuan ke ahli waris nelayan yang meninggal dunia akibat tenggelam di Muara Surantih, di rumahnya di Nagari Lansano Taratak, Kecamatan Sutera. (Istimewa)

Painan (ANTARA) - Sebanyak 11 anak buah kapal (abk) di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat hilang pascagelombang tinggi menerjang perairan daerah setempat pada Rabu (29/1).

"Rata-rata korban berdomisili di Kecamatan Linggo Sari Baganti, saat ini pencairan masih terus dilakukan," kata Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni usai menyerahkan bantuan ke ahli waris nelayan yang meninggal dunia akibat tenggelam di Muara Surantih, di rumahnya di Nagari Lansano Taratak, Kecamatan Sutera, Minggu.

Pencarian, jelasnya, melibatkan seluruh unsur mulai dari polisi, TNI, tim SAR hingga nelayan tradisional setempat.

"Mudah-mudahan hari ini pencarian membuah hasil dan kami berharap para nelayan ditemukan dalam keadaan selamat," imbuhnya.

Gelombang tinggi di perairan daerah setempat terjadi akibat cuaca ekstrem pada Rabu dini hari, kejadian tersebut juga berdampak 13 kapal yang terdiri dari 11 bagan dan dua boat.

Kapal-kapal tersebut berada di perairan pada tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sutera, Linggo Sari Baganti dan Koto XI Tarusan.

Di Kecamatan Sutera satu unit boat tenggelam usai dihantam gelombang, hal tersebut menyebabkan satu nelayan bernama Regok (45) tengelam dan ditemukan meninggal dunia pada Kamis malam (30/1) jam 22.25 WIB.

Kapal Bagan merek Kasih Ibu di perairan Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti juga dihantam gelombang di Taluak Pulai, kapal tersebut membawa 13 nelayan dan beruntung semuanya selamat, meski satu nelayan bernama Al sempat dinyatakan hilang dan ditemukan selamat usai dilakukan pencarian.

Masih di Kecamatan Linggo Sari Baganti, satu boat yang ditumpangi tiga nelayan juga diterjang ombak gelombang besar, salah satu nelayan bernama Ison awalnya dilaporkan hilang namun setelah dicari korban ditemukan selamat.

Selain itu masih di kecamatan yang sama empat bagan yang bersauh juga dihantam gelombang besar, akibatnya keempat bagan mengalami rusak berat.

Sementara itu di Kecamatan Koto XI Tarusan sebanyak enam unit Bagan juga diterjang gelombang akibatnya empat bagan tenggelam, dan dua lainnya mengalami rusak berat.