Disnakertrans Sumbar minta kelurahan aktif data penganggur, ini gunanya

id Nasrizal,DisnakertransSumbar,berita payakumbuh,berita sumbar

Disnakertrans Sumbar minta kelurahan aktif data penganggur, ini gunanya

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sumbar, Nasrizal memberikan sambutan pada sosialisasi vokasi magang ke Jepang dan Pemagangan Perhotelan yang dilaksanakan Pemkot Payakumbuh, Selasa (14/1). (ANTARA/Akmal Saputra)

Payakumbuh, (ANTARA) - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sumatera Barat meminta aparatur di tingkat Kelurahan dan Nagari untuk lebih aktif mendata angka penganggur di wilayahnya, karena keaktifan pejabat kelurahan akan berdampak pada keberhasilan upaya menurunkan angka penganggur.

"Kalau berbicara angka miskin datanya sudah jelas, sedangkan penganggur harus melalui temu kenali atau identifikasi," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sumbar, Nasrizal pada sosialisasi vokasi magang ke Jepang dan Pemagangan Perhotelan yang digelar Pemkot Payakumbuh di Payakumbuh, Selasa.

Setelah melakukan identifikasi, pihak kelurahan harus membuat peta perencanaan pelatihan yang dapat dan sesuai kebutuhan untuk dilaksanakan.

"Lurah merupakan bagian pemerintah daerah yang langsung bersinggungan dan dekat dengan masyarakat. Karena itu lurah yang harus aktif melakukan identifikasi," ujarnya.

Selain lurah, seluruh Kepala SMK juga harus menjaga komunikasi dengan Disnaker kabupaten/kota sehingga siswa SMK yang lulus dapat langsung disiapkan masuk ke dunia kerja.

"Jangan mentang-mentang SMK sudah di bawah provinsi, hubungan baik dengan pemerintah kabupaten dan kota tidak dijaga," sebutnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Disnaker dan Perindustrian Kota Payakumbuh Wal Asri mengatakan pihaknya memang melibatkan langsung seluruh lurah yang ada di daerah untuk menekan angka penganggur.

Karena itu, pihaknya mengundang seluruh lurah, kepala SMK, bundo kanduang dan niniak mamak pada sosialisasi yang dilaksanakan kali ini.

"Angka penganggur terbuka ada 2.580 orang tersebar di 40 kelurahan. Jika setiap kelurahan dapat menjaring 10 persen saja, berapa angka penganggur yang dapat kita tekan," sebutnya.

Ke depan Wal Asri mengharapkan setiap kelurahan yang ada memiliki identitas lengkap seluruh penganggur di wilayahnya. Sehingga dengan data tersebut pihaknya akan mudah menentukan pola dalam menekan angka penganggur.

"Setiap penganggur itu sasaran pekerjaan yang diinginkannya juga berbeda-beda. Jadi pola dan pelatihan yang kita lakukan juga berbeda-beda," kata dia. (*)