Pembukaan jalan sepanjang 32 kilometer, akses Siberut Utara beranjak mulus

id jalan mentawai,pariwisata mentawai,selancar mentawai,Nasrul Abit

Pembukaan jalan sepanjang 32 kilometer, akses Siberut Utara beranjak mulus

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dan Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaludin saat meninjau infrastruktur jalan di Mentawai. (ANTARA/ist)

Padang (ANTARA) - Pembukaan jalan sepanjang 32 kilometer dari Desa Terekan Hulu, Kecamatan Siberut Utara hingga tembus ke Dermaga Labuan Bajau di Siberut Barat membuka akses perekonomian, pendidikan dan kesehatan bagi warga setempat.

"Warga sekarang sudah bisa lebih mudah membawa hasil pertanian ke dermaga. Warga yang sakit juga bisa lebih cepat dibawa ke Muara Sikabaluan yang punya fasilitas kesehatan yang cukup baik," kata Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet di Padang, Senin.

Ia mengatakan, rencana awal jalan yang akan dibuka dengan Karya Bhakti TNI itu hanya sepanjang 29 kilometer, namun berkat bantuan semua pihak dan swadaya masyarakat, bahu membahu dengan TNI, jalan yang berhasil dibuka menjadi 32 kilometer.

"Kita sangat berterima kasih untuk itu," ujar Yudas.

Ke depan, akses jalan itu akan diteruskan di Siberut Barat hingga ke Tiniti di Siberut Barat Daya. Namun diperkirakan masih ada beberapa titik yang berada dalam kawasan hutan.

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan pihaknya sengaja mengumpulkan semua pihak terkait untuk membicarakan akses jalan yang akan dibuka tersebut.

"Kita inventarisasi semua titik yang masih terkendala untuk dibawa rapat di Kemenko Kemaritiman awal 2020 nanti. Supaya tidak balik-balik dan bisa segera diambil keputusan. Ini supaya cepat," katanya.

Ia mengatakan selama ini yang menyebabkan ketertinggalan Mentawai karena infrastruktur jalan yang tidak ada. Karena itu, pembukaan jalan adalah salah satu prioritas utama.

Ia juga berharap adanya perhatian kembali dari Presiden beserta jajaran Kementerian untuk daerah yang juga sulit untuk dijangkau, yakni Simatalu yang terletak di Kecamatan Siberut Barat.

Dia juga menjelaskan untuk trans Mentawai bukan hanya di Siberut saja, namun juga di Sipora, Pulau Pagai utara dan Selatan, yang sebagian besar sudah dibuka, namun masih perlu pengerasan.

“Semoga dalam dua atau tiga tahun ke depan, Mentawai bisa keluar dari daerah tertinggal,” katanya.

Sebelumnya Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaludin saat meninjau langsung ke Mentawai menyebutkan jalan memang menjadi sangat penting untuk mengeluarkan Mentawai dari daerah tertinggal.

Dengan adanya jalan ini, dia berharap masyarakat bisa menjalan aktifitas sehari hari akan lebih lancar dan akan lebih baik. (*)