Lima pewarta foto ANTARA raih Anugerah Pewarta Foto Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Pewarta foto ANTARA di antaranya Rivan Awalingga, FB Anggoro, Nyoman Hendra Adhi Wibowo, Muhammad Adimaja dan Yusuf Nugroho berhasil meraih Anugerah Pewarta Foto Indonesia 2019 (APFI) yang digelar di Galeri Foto Jurnalistik ANTARA, Pasar Baru, Jakarta, Jumat malam (6/12).
Pada penghargaan yang merupakan kasta tertinggi bagi insan pewarta foto di Indonesia itu, pewarta foto ANTARA berhasil menyabet beberapa kategori. Untuk kategori spot news, Muhammad Adimaja meraih juara 1 dengan karya foto berjudul Menjarah Gudang Logistik.
Untuk kategori lingkungan atau Environment and Nature, FB Anggoro pewarta foto ANTARA asal Riau berhasil merebut juara 1 dengan foto cerita judul Jerat Ancam Satwa Langka.
Sementara untuk kategori Arts and Entertainment, dua pewarta foto ANTARA yaitu Yusuf Nugroho asal Jawa Tengah dan Rivan Awalingga asal Jakarta secara berurutan berhasil mendapatkan juara 1 dan 2 dengan foto cerita yang berjudul Ritual Perang Obor Pengusir Sengkala dan Blind Data Cinema.
Dan pewarta foto ANTARA asal Bali, Nyoman Hendra Adhi Wibowo berhasil meraih juara 2 untuk kategori Arts and Entertainment dengan foto berjudul Penari Kesurupan dan juara 3 untuk kategori Spot News dengan foto berjudul Kebakaran Pasar Ikan.
Dalam penyelenggaraan APFI tahun ini panitia pelaksana menyeleksi 1542 foto tunggal dan 191 rangkaian foto cerita dari 243 pewarta foto dan 87 peserta pewarta foto warga. Selain itu, juga menyeleksi enam karya multimedia dari enam peserta dari seluruh Indonesia untuk penghargaan di bidang multimedia.
Usai proses seleksi maka setiap karya akan dinilai oleh dewan juri APFI 2019 yang diketuai oleh Oscar Motulloh. Dari seluruh karya foto itu terpilih tujuh foto jurnalistik terbaik dari tujuh kategori, tiga pemenang karya multimedia serta dua penghargaan khusus yakni foto jurnalistik Photo of the Year 2019 dan Life Time Achievement.
Foto terbaik tahun ini atau Photo of the Year 2019 berhasil diraih oleh Muhammad Fahrur Rasyid yang pernah bekerja di Harian Saudagar Makassar dan saat ini menjadi fotografer lepas dengan visual tentang petugas Basarnas Indonesia mengevakuasi Nurul (15 tahun) dari tumpukan material gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Pada penghargaan yang merupakan kasta tertinggi bagi insan pewarta foto di Indonesia itu, pewarta foto ANTARA berhasil menyabet beberapa kategori. Untuk kategori spot news, Muhammad Adimaja meraih juara 1 dengan karya foto berjudul Menjarah Gudang Logistik.
Untuk kategori lingkungan atau Environment and Nature, FB Anggoro pewarta foto ANTARA asal Riau berhasil merebut juara 1 dengan foto cerita judul Jerat Ancam Satwa Langka.
Sementara untuk kategori Arts and Entertainment, dua pewarta foto ANTARA yaitu Yusuf Nugroho asal Jawa Tengah dan Rivan Awalingga asal Jakarta secara berurutan berhasil mendapatkan juara 1 dan 2 dengan foto cerita yang berjudul Ritual Perang Obor Pengusir Sengkala dan Blind Data Cinema.
Dan pewarta foto ANTARA asal Bali, Nyoman Hendra Adhi Wibowo berhasil meraih juara 2 untuk kategori Arts and Entertainment dengan foto berjudul Penari Kesurupan dan juara 3 untuk kategori Spot News dengan foto berjudul Kebakaran Pasar Ikan.
Dalam penyelenggaraan APFI tahun ini panitia pelaksana menyeleksi 1542 foto tunggal dan 191 rangkaian foto cerita dari 243 pewarta foto dan 87 peserta pewarta foto warga. Selain itu, juga menyeleksi enam karya multimedia dari enam peserta dari seluruh Indonesia untuk penghargaan di bidang multimedia.
Usai proses seleksi maka setiap karya akan dinilai oleh dewan juri APFI 2019 yang diketuai oleh Oscar Motulloh. Dari seluruh karya foto itu terpilih tujuh foto jurnalistik terbaik dari tujuh kategori, tiga pemenang karya multimedia serta dua penghargaan khusus yakni foto jurnalistik Photo of the Year 2019 dan Life Time Achievement.
Foto terbaik tahun ini atau Photo of the Year 2019 berhasil diraih oleh Muhammad Fahrur Rasyid yang pernah bekerja di Harian Saudagar Makassar dan saat ini menjadi fotografer lepas dengan visual tentang petugas Basarnas Indonesia mengevakuasi Nurul (15 tahun) dari tumpukan material gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.