Sempat dibuang ke danau, lokasi penguburan bangkai babi di Siombak

id Kolera babi,Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Danau Siombak, gubernur sumut

Sempat dibuang ke danau, lokasi penguburan bangkai babi di Siombak

Alat berat disiapkan menggali lubang besar untuk mengubur bangkai babi di Danau Siombak Medan. ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus

Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan menguburkan bangkai ratusan ekor babi di sekitar pinggiran Danau Siombak, Belawan setelah sebelumnya masyarakat peternak membuang ke Sungai Baderah Danau Siombak Kecamatan Medan Marelan .

"Semua bangkai babi akan dikuburkan di lokasi sekitar Danau Siombak. Tim reaksi cepat Pemkot Medan dan Pemprov Sumut sudah mempersiapkan alat-alat berat," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar di Medan, Senin.

Menurut Azhar, untuk mengatasi atau mencegah penyebaran hoq kolera bangkai babi yang dibuang ke Sungai Baderah, pihaknya sudah membentuk tim di kabupaten/kota di Sumut.

Bahkan, atas instruksi Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi sudah dibentuk posko di setiap kecamatan yang bertugas melakukan penguburan bangkai ternak babi.

Baca juga: Kematian massal babi, kolera babi dan african swine fever tidak menular ke manusia

"Para bupati/wali kota juga diminta mengambil langkah-langkah pengamanan seperti meminimalisir perpindahan ternak babi dari satu lokasi ke lokasi lainnya guna menghindari penyebaran virus," katanya.

Azhar mengakui, berdasarkan data, total ternak babi yang mati di kabupaten/kota di Sumut sudah mencapai 5.800 ekor di 11 kabupaten/kota.

Dearah yang ditemukan ternak babi mati karena hog cholera itu yakni Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, Deliserdang, Medan,Toba Samosir, Serdangbedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.

Jumlah populasi babi di Sumut tercatat sebanyak 1,2 juta ekor.

"Jadi memang perlu dilakukan reaksi cepat guna mengatasi penyebaran virus," ujar Azhar.

Menurut Azhar, Pemprov Sumut juga sudah menerima bantuan vaksin dan tenaga ahli untuk menangani penyebaran kolera babi dari pemerintah pusat.

Baca juga: Ribuan bangkai babi dibuang di danau, polisi selidiki sejumlah peternakan

Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahid menegaskan bahwa virus hog cholera hanya menular dari babi ke babi

"Tidak ada kasus virus tersebut menular pada ternak lain ataupun manusia," katanya.

Namun dampak pembuangan bangkai babi ke sungai adalah pencemaran air yang bisa menimbulkan penyakit diare.

Baca juga: Kematian massal babi di Sumut, sudah 5.800 ekor