Batusangkar (ANTARA) - Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Tanah Datar, Sumatera Barat Retri Zuldafri Darma mengatakan pangek Simawang adalah kuliner lokal yang memiliki cita rasa yang khas dan harus dilestarikan.
"Saat ini makanan khas tradisional kita sudah mulai tergerus dengan makanan olahan lainnya, sehingga generasi penerus sudah banyak yang tidak mengenal lagi makanan tradisional yang ada di daerah kita sendiri," kata Retri Zuldafri Darma di Batusangkar, Jumat
Ia mengatakan pangek Simawang adalah makanan lokal yang dimiliki Nagari Simawang Kabupaten Tanah Datar dengan bahan utama ikan sasau, ikan khas Danau Singkarak.
Pangek Simawang diolah dengan bumbu gulai biasa seperti cabai merah, bawang merah dan putih, ketumbar, asam kandis dan berbagai rempah lain sehingga menghasilkan cita rasa pedas asam dan daging ikannya yang empuk.
Pangek ikan sasau tersebut menjadi salah satu masakan andalan di daerah setempat di tepian Danau Singkarak tidak terkecuali warga Nagari Simawang.
Bahkan ada warga yang datang dari daerah lain hanya untuk mencari dan mencicipi masakan yang dikenal dengan nama pangek Simawang itu.
Untuk melestarikan kuliner tersebut pihkanya bersama 22 organisasi wanita yang tergabung dalam GOW Tanah Datar bidang ekonomi dan koperasi telah mempelajari cara memasak pangek tersebut pada Rabu (30/10) lalu.
Pada kesempatan itu ia mengajak perlunya upaya untuk melestarikan kuliner lokal tersebut dan dimulai dari dalam keluarga.
Ia berharap kepada ibu rumah tangga untuk mempelajari bagaimana cara membuat pangek tersebut, sehingga dapat diwariskan kepada anak cucu di masa akan datang.
"Sekarang kita sudah jarang menyuguhkan makanan tradisional itu di dalam keluarga sehingga semakin berkurangnya minat anak terhadap makanan tradisional, padahal jika dikembangkan punya daya tarik tersendiri dan bernilai ekonomi," ujarnya.(*)
Berita Terkait
Irjen Kemenkumham resmikan "Dapur Basalero" milik Lapas Padang
Jumat, 19 April 2024 19:25 Wib
Bupati Rusma Yul Anwar apresiasi solidaritas Serdadu Pesisir Selatan
Jumat, 19 April 2024 18:43 Wib
Ekspedisi Rupiah Berdaulat bantu percepat pertumbuhan ekonomi Mentawai
Jumat, 19 April 2024 18:29 Wib
Kemenkumham Sumbar harmonisasi peraturan tarif layanan BLUD SMK
Jumat, 19 April 2024 18:28 Wib
Peringatan HUT ke-94 PSSI
Jumat, 19 April 2024 17:46 Wib
Tiket gratis arus balik kapal Pelni di Medan
Jumat, 19 April 2024 17:04 Wib
Tim Observasi Kemenkumham Sumbar evaluasi pembangunan ZI di seluruh Satker
Jumat, 19 April 2024 17:03 Wib
Jalan di Kelok Hantu retak, polisi terapkan buka tutup (Video)
Jumat, 19 April 2024 17:02 Wib