Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan fenomena croshijaber sebaiknya tidak dibesar-besarkan lagi seiring viralnya isu itu.
"Secara teoritik polisi tahu 'kan jadi gak usah dibesar-besarkan," kata Mu'ti usai menerima kunjungan Duta Besar AS Joseph Donovan di kantornya Jakarta, Selasa.
Adapun isu crosshijaber merujuk pada laki-laki yang mengenakan hijab laksana perempuan yang kini viral di media sosial.
Pelaku crosshijaber juga tidak segan-segan bercampur dengan perempuan di masjid bahkan terdapat yang masuk ke kamar mandi lawan jenis.
Dia mengatakan jika pelaku crosshijaber dianggap mengalami kelainan perbedaan psikologis sebaiknya diberikan pembinaan.
Sementara, kata dia, apabila mereka sengaja sebagai bagian dari berbusana berbeda dengan jenis kelaminnya itu menurut agama tidak boleh.
Mu'ti mendesak agar Polri mengusut tuntas soal crosshijaber itu.
"Penyelidikan Polri itu bukan menjadikan mereka pelaku tindak kriminal tapi memastikan siapa mereka apa motifnya dan polisi bisa melacak karena mereka punya akun media sosial," kata dia.
Berita Terkait
Muhammadiyah kemukakan alasan penetapan Idul Fitri lebih awal
Minggu, 7 April 2024 19:46 Wib
Sekda Sumbar ajak Pemuda Muhammadiyah Sumbar berkontribusi positif
Sabtu, 13 Januari 2024 9:16 Wib
PP Muhammadiyah: Pemilu harus perkuat nilai-nilai keindonesiaan
Kamis, 28 Desember 2023 17:46 Wib
PP Muhammadiyah: Pemilu harus perkuat nilai-nilai keindonesiaan
Kamis, 28 Desember 2023 17:40 Wib
Alumni Kauman Padang Panjang, lolos pendidikan Bintara Jaya Jakarta
Senin, 18 Desember 2023 18:17 Wib
Prof. Mahyudin Ritonga Guru Besar Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Jumat, 15 Desember 2023 21:57 Wib
LKBN ANTARA Biro Sumbar salurkan bantuan ke panti asuhan
Jumat, 8 Desember 2023 16:20 Wib
PWPM Sumbar 2023-2027 Segera Finalisisasi Pengurus
Minggu, 19 November 2023 18:09 Wib