Ganjar tertarik dengan pengembangan wisata olahraga di Pariaman
Pariaman (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengaku tertarik dengan konsep pengembangan wisata olahraga atau "sportourism" di Kota Pariaman, Sumatera Barat yang dikembangkan oleh pemerintah setempat guna menarik wisatawan ke daerah itu.
"Saya rasa atlet dari seluruh daerah di Indonesia datang hari ini ke Pariaman untuk lomba sepatu roda," kata dia usai menerima Piala Wali Kota Pariaman pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Sepatu Roda di Pantai Cermin, Pariaman, Sabtu.
Ia mengatakan apalagi nantinya di daerah itu diselenggarakan sejumlah cabang olahraga dan diikuti oleh atlet dari seluruh Indonesia bahkan mancanegara sehingga objek wisata di Kota Pariaman akan mendunia.
"Apakah itu lari atau bersepeda. Mungkin namanya twoathlon atau triathlon," katanya.
Ganjar pun menyampaikan keindahan pantai di Pariaman apalagi saat senja karena ada pemandangan matahari terbenam.
Ia menjanjikan akan datang lagi ke Kota Pariaman untuk melihat keindahan wisata yang dimiliki kota tersebut.
Sementara itu, Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan pihaknya mengembangkan objek wisata di daerah itu dengan wisata olahraga guna menarik wisatawan ke daerah itu.
"Ada namanya triathlon yang dilaksanakan setiap tahun dan sekarang sepatu roda," ujarnya.
Ia mengatakan even olahraga sepatu roda tahun depan akan dilaksanakan dua kali setahun yaitu untuk tingkat nasional dan internasional karena melihat dari pelaksanaan yang sekarang diikuti oleh ribuan atlet dan official sehingga hotel di Pariaman penuh.
Ia pun mendorong pengurus cabang olahraga lainnya untuk menggelar even bertaraf nasional dan internasional di daerah itu.
Pada Kejurnas sepatu roda tersebut, Jateng menjadi juara umum pada kategori speed atau cepat dengan jumlah medali 12 emas dan enam perak, lalu disusul dengan Medan dengan jumlah medali enam emas, 10 perak, dan lima perunggu, selanjutnya Kerawang, Jawa Barat lima emas dan tiga perunggu.
Sedangkan Kota Pariaman menjadi juara umum kategori standar dengan perolehan medali 13 emas, tiga perak, dan dua perunggu, lalu di posisi kedua yaitu Pekanbaru dengan medali empat emas, satu perak, dan dua perunggu, sedangkan posisi ke ketiga yaitu Bukittinggi dengan perolehan medali tiga emas dan dua perak.
"Saya rasa atlet dari seluruh daerah di Indonesia datang hari ini ke Pariaman untuk lomba sepatu roda," kata dia usai menerima Piala Wali Kota Pariaman pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Sepatu Roda di Pantai Cermin, Pariaman, Sabtu.
Ia mengatakan apalagi nantinya di daerah itu diselenggarakan sejumlah cabang olahraga dan diikuti oleh atlet dari seluruh Indonesia bahkan mancanegara sehingga objek wisata di Kota Pariaman akan mendunia.
"Apakah itu lari atau bersepeda. Mungkin namanya twoathlon atau triathlon," katanya.
Ganjar pun menyampaikan keindahan pantai di Pariaman apalagi saat senja karena ada pemandangan matahari terbenam.
Ia menjanjikan akan datang lagi ke Kota Pariaman untuk melihat keindahan wisata yang dimiliki kota tersebut.
Sementara itu, Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan pihaknya mengembangkan objek wisata di daerah itu dengan wisata olahraga guna menarik wisatawan ke daerah itu.
"Ada namanya triathlon yang dilaksanakan setiap tahun dan sekarang sepatu roda," ujarnya.
Ia mengatakan even olahraga sepatu roda tahun depan akan dilaksanakan dua kali setahun yaitu untuk tingkat nasional dan internasional karena melihat dari pelaksanaan yang sekarang diikuti oleh ribuan atlet dan official sehingga hotel di Pariaman penuh.
Ia pun mendorong pengurus cabang olahraga lainnya untuk menggelar even bertaraf nasional dan internasional di daerah itu.
Pada Kejurnas sepatu roda tersebut, Jateng menjadi juara umum pada kategori speed atau cepat dengan jumlah medali 12 emas dan enam perak, lalu disusul dengan Medan dengan jumlah medali enam emas, 10 perak, dan lima perunggu, selanjutnya Kerawang, Jawa Barat lima emas dan tiga perunggu.
Sedangkan Kota Pariaman menjadi juara umum kategori standar dengan perolehan medali 13 emas, tiga perak, dan dua perunggu, lalu di posisi kedua yaitu Pekanbaru dengan medali empat emas, satu perak, dan dua perunggu, sedangkan posisi ke ketiga yaitu Bukittinggi dengan perolehan medali tiga emas dan dua perak.