Pariaman (ANTARA) - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali dijalankan di Kota Pariaman, Sumatera Barat setelah terhenti sementara sekitar dua pekan karena terkendala wadah makanan yang sekali pakai.
"Pemberhentian program MBG beberapa waktu lalu disebabkan meningkatnya volume sampah, kini program MBG bisa kembali dijalankan karena pemerintah sudah mendapatkan solusinya," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman Riky Falantino di Pariaman, Kamis.
Ia mengatakan tempat makanan untuk MBG di Pariaman untuk sementara menggunakan dua jenis wadah yakni stainless atau tahan karat dan plastik khusus untuk makanan.
Penggunaan wadah makan berbahan plastik khusus untuk makanan tersebut bersifat sementara hingga wadah anti karat tersedia.
Hal tersebut, lanjutnya karena ketersediaan wadah makan berbahan anti karat masih terbatas yakni hanya 1.562 unit sehingga agar program dari Presiden dan Wakil Presiden itu berlanjut maka sementara digunakan wadah plastik khusus yang jumlahnya 1.914 unit.
Penggunaan wadah anti karat digunakan untuk siswa SMA dan SMP sedangkan wadah plastik khusus makanan untuk siswa SD.
Ia menyebutkan jumlah penerima program MBG tersebut di Pariaman masih sama dengan pelaksanaan program sebelumnya yakni 3.476 siswa dari sekitar 12.600 siswa yang ada di daerah itu karena sifatnya masih uji coba.
Setidaknya, lanjutnya ada 16 sekolah di Pariaman yang baru mendapat menikmati program itu yaitu 1 TK, 13 SD, 1 SMP dan 1 SMA.
Ia berharap seluruh siswa di Pariaman dalam waktu dekat dapat menikmati program unggulan dari Prabowo-Gibran tersebut.
Sebelumnya, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Pariaman, Sumatera Barat dihentikan sementara sambil menunggu wadah tempat makanan permanen tiba sebab selama uji coba pihak terkait menggunakan wadah sekali pakai yang menimbulkan sampah sehingga berdampak pada lingkungan.
"Arahan dari Badan Gizi Nasional (BGN) bahwa mulai Senin makan bergizi untuk sementara diundur dulu sampai ompreng datang di satuan pelayanan kami, karena 'box' (wadah makanan) yang digunakan kemarin dapat menimbulkan dampak lingkungan terkait sampah," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman Riky Falantino di Pariaman.
Ia mengatakan keputusan tersebut diambil oleh BGN sebagai pihak yang menjalankan program nasional dari Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo-Gibran itu karena hasil evaluasi yang dilakukan beberapa waktu yang lalu.
Ia menyampaikan dari evaluasi tersebut ditemukan adanya masalah baru yang muncul dalam menjalankan program MBG karena menggunakan wadah sekali pakai sehingga terjadi penumpukan sampah.