Harga cabai turun, Sumbar deflasi pada September

id berita padang, beret sumbar,inflasi sumbar,inflasi di Indonesia,cara mengatasi inflasi,deflasi adalah,macam macam inflasi

Harga cabai turun, Sumbar deflasi pada September

Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama (ANTARA/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - Provinsi Sumatera Barat kembali mengalami deflasi pada September 2019 sebesar 0,97 persen setelah pada Agustus deflasi 0,06 persen berdasarkan data yang dihimpun Bank Indonesia perwakilan Sumbar.

"Laju deflasi Sumatera Barat pada September 2019 lebih dalam dibanding deflasi Kawasan Sumatera yang sebesar 0,68 persen dan nasional sebesar 0,27 persen," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama di Padang, Rabu.

Menurutnya deflasi terutama berasal dari kelompok bahan makanan dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga.

Kelompok bahan makanan tercatat mengalami deflasi sebesar 4,02% lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,10 persen.

Ditinjau dari komoditasnya deflasi kelompok bahan makanan terutama dari penurunan harga cabai merah, bawang merah, dan beras.

Menurunnya harga cabai merah karena mulai melimpahnya pasokan seiring dengan masuknya musim panen dari daerah sentra produksi di dalam dan luar Sumatera Barat, ujarnya.

Kondisi ini tercermin dari penjualan komoditas cabai merah saat ini tidak lagi mengandalkan pasokan dari Solok Selatan melainkan juga dari beberapa daerah seperti Alahan Panjang Kabupaten Solok, Kayu Aro dan Kerinci di Provinsi Jambi.

Kemudian masih berlanjutnya tren deflasi komoditas bawang merah dan beras terjadi seiring dengan terjaganya pasokan karena masih dalam periode panen.

Sementara kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga terpantau mengalami deflasi sebesar 0,29 perseb , turun dibandingkan Agustus 2019 yang masih mengalami inflasi sebesar 0,94 persen.

Deflasi kelompok ini terutama dari menurunnya biaya bimbingan belajar karena semakin ketatnya persaingan antar bimbingan belajar serta tersedianya bimbingan belajar daring, ujarnya.

Di sisi lain, deflasi September 2019 tertahan oleh kenaikan harga beberapa komoditas strategis, seperti tarif angkutan udara, emas perhiasan, dan daging ayam ras.

Kenaikan tarif angkutan udara terindikasi karena naiknya permintaan sebagai imbas asap kebakaran hutan dan lahan di Riau sehingga banyak calon penumpang beralih dari Pekanbaru ke Padang.

Kenaikan harga harga emas perhiasan mengikuti harga internasional yang dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar dolar AS, kata dia.

Wahyu menambahkan dalam rangka pengendalian inflasi melalui rapat koodinasi wilayah Tim Pengendali Inflasi Daera se-Sumatera disepakati komitmen untuk melakukan kegiatan pengendalian inflasi daerah secara intensif.

Salah satunya melakukan identifikasi komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga, mengoptimalkan sarana gudang yang tersedia dalam rangka menjaga stok; melakukan penguatan database petani dan produksi komoditas pangan.

Kemudian menginisiasi kerja sama antar daerah di Sumatera, mendorong inisiasi contract farming antara BUMD dan petani untuk menjaga ketersediaan pasokan, mendorong percepatan infrastruktur penyimpanan pangan.

Selanjutnya melakukan evaluasi kinerja BUMD terkait dengan komoditas pangan, mengoptimalkan peran dinas yang membidangi pertanian dan melakukan pemetaan pedagang,pengepul,agen komoditas strategis sehingga dapat menjadi acuan dalam mengambil tindakan memutus rantai perdagangan yang tidak efisien.