Seorang warga Agam diserang beruang madu, ini imbauan BKSDA

id Beruang Madu,Konflik hewan dan manusia

Seorang warga Agam diserang beruang madu, ini imbauan BKSDA

Kepala BKDA Resor Agam, Syahrial Tanjung dan staf sedang melihat korban diserang beruang madu di Dama Sikuciang, Siguhung, Kecamatan Lubukbasung. (ANTARA SUMBAR/istimewa)

Lubukbasung, (ANTARA) - Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di hutan agar terhindar dari serangan hewan buas, setelah ada salah seorang warga diserang beruang madu di Dama Sikuciang, Nagari Lubukbasung, Kecamatan Lubukbasung, Senin (8/7).

"Warga jangan melakukan aktivitas di areal penggunaan lain (APL) dan hutan berupa berburu babi, karena sangat mengganggu keberadaan hewan buas tersebut," kata Kepala BKSDA Resor Agam, Syahrial Tanjung di Lubukbasung, Senun.

Ia mengatakan, di APL dan hutan di daerah itu masih ada hewan buas seperti, harimau Sumatera, beruang madu dan lainnya.

Di APL Dama Sikuciang, Jorong Siguhung, Kecamatan Lubukbasung, salah seorang pemburu atas nama Ajisman (36) diserang beruang madu pada Senin (8/7) sekitar pukul 15.00 WIB.

Warga Dama Sikuciang itu beserta satu orang temannya sedang istirahat di pondok setelah melakukan aktivitas berburu babi hutan.

Tiba-tiba, tambahnya, datang seekor beruang madu yang langsung mengejar dan mereka mencoba untuk menyelamatkan diri.

Ajisman terjatuh saat menyelamatkan diri dari kejaran beruang madu dan beruang langsung menyerangnya.

Akibatnya, pergelangan tangan korban patah tulang dan kaki kanan mengalami luka robek.

Korban sempat ditolong oleh pemburu lainnya, sehingga ia selamat dan beruang melarikan diri ke dalam hutan. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubukbasung untuk mendapatkan perawatan.

"Informasi yang kita peroleh dari rukun keluarga (RK), di lokasi juga ditemukan 15 ekor anjing milik pemburu yang mati diserang beruang. Kita telah ke lokasi, Rabu (10/7), tetapi tidak menemukan tanda-tanda beruang dan serangan ini akibat beruang itu merasa terganggu," katanya.

Ia mengakui, kasus serangan hewan buas ini merupakan yang ketiga semenjak tiga tahun terakhir. Sebelumnya juga ada pemburu yang diserang beruang madu saat berburu babi hutan di Labuh Pacah, Nagari Garagahan, Kabupaten Agam pada 2017.

Selain itu juga ada kasus pemburu babi hutan diserang beruang madu di Padang Bacang, Nagari Lubukbasung, Kabupaten Agam pada 2018.

"Korban mengalami luka-lula dan kita tidak menginginkan hal ini terjadi," katanya. (*)