Jakarta, (ANTARA) - Google memblokir pengembang China populer di Google Play Store dan secara sistematis menghapus puluhan aplikasinya setelah BuzzFeed dan peneliti keamanan menemukan bahwa pengembang itu melakukan penipuan iklan dan menyalahgunakan izin pengguna.
DO Global, yang sebagian dimiliki Baidu, ditemukan telah memproduksi klik iklan palsu untuk mendapatkan penghasilan, di antara praktik penipuan lainnya.
Dilansir dari The Verge, Sabtu, bahwa Google mengatakan pemblokiran itu sebagai tanggung jawabnya untuk melindungi pengguna dan pengiklan. Google sudah berinvestasi dalam alat dan sumber daya untuk memerangi penipuan dan penyalahgunaan global.
"Kami secara aktif menyelidiki perilaku jahat, dan ketika kami menemukan pelanggaran, kami mengambil tindakan, termasuk penghapusan kemampuan pengembang untuk memonetisasi aplikasi mereka dengan AdMob atau menerbitkan di Play," kata Google dalam sebuah pernyataan.
Setidaknya enam aplikasi ditemukan oleh para peneliti berisi kode untuk mengklik iklan palsu yang berjalan di latar belakang, bahkan ketika pengguna tetap menutup aplikasi.
DO Global sebelumnya memiliki sekitar 100 aplikasi di Play Stor8e, banyak di antaranya terdaftar di bawah nama pengembang lain, seperti "Pic Tools Group. BuzzFeed melaporkan bahwa 46 aplikasi di antaranya sudah dihapus dari Play Store oleh Google. (*)
Berita Terkait
Diumumkan Google Play, berikut aplikasi dan game terbaik 2022
Kamis, 1 Desember 2022 9:34 Wib
FIFA hukum juara PialaAfrika Senegal dan Nigeria buntut penonton rusuh
Senin, 2 Mei 2022 20:54 Wib
Portugal tekuk Turki 3-1 dalam play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa
Jumat, 25 Maret 2022 6:31 Wib
Shin Tae-yong sebut pemain cadangan Singapura cederai fair play
Minggu, 26 Desember 2021 7:47 Wib
Portugal, negara yang dihindari Mancini kala Italia melakoni babak playoff
Rabu, 17 November 2021 13:29 Wib
10 tim Eropa lolos ke Piala Dunia 2022, 12 play-off
Rabu, 17 November 2021 13:26 Wib
Pentingnya inovasi digital untuk sebuah usaha
Kamis, 14 Oktober 2021 9:58 Wib
NBA musim 2021/2022 kembali gunakan turnamen play-in
Rabu, 28 Juli 2021 7:15 Wib