Yenny Wahid: Jokowi bukan orang "geer-an"
Jakarta (ANTARA) - Putri Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, mengatakan bahwa Joko Widodo (Jokowi) adalah individu yang rendah hati sehingga tidak akan mengklaim telah memenangkan pemilihan presiden (pilpres) 2019 sebelum disampaikan secara resmi oleh KPU.
"Pak Jokowi kan orangnya rendah hati dan sederhana. Beliau bukan orang yang suka 'geeran' (gede rasa). Beliau tidak ingin mendahului kehendak-Nya dan walaupun semua rata-rata 'quick count' menunjukkan (Kemenangan) Pak Jokowi dan margin cukup jauh sehingga walaupun ada perbedaan dengan KPU nanti, perbedaannya pasti sedikit sekali dan tetap hasilnya Pak Jokowi akan menang," kata Yenni di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu sore.
Yenni mengucapkan hal itu seusai Jokowi menyampaikan pernyataan resmi menanggapi hasil "quick count" atau hitung cepat beberapa lembaga yang menunjukkan kemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Jokowi dalam pernyataannya mengatakan ia meminta masyarakat dan pendukungnya bersabar menunggu penghitungan resmi KPU meski dari indikasi "exit pool" dan "quick count" menunjukkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Namun beliau akan patuh pada konstitusi, UU dan lembaga-lembaga berwenang untuk mengumumkan hasil pemilu secara resmi karena KPU adalah pihak yang independen, semua harus mengikuti hasil KPU," tambah Yenny.
Namun Prabowo Subianto mengklaim bahwa ia dan Sandiaga Uno memenangkan Pilpres 2019 versi hitung cepat mereka yaitu 52,2 persen, sedangkan lembaga-lembaga survei yang merilis hasil hitung cepat untuk menggiring opini.
"Kita tidak ingin bersikap arogan dan mendeklarasikan kemenangan terlalu dini. Yang ingin kita lakukan adalah kita biarkan saja, biarkan opini di masyarakat itu berdasarkan data yang dilansir pihak independen," ungkap Yenny.
"Pak Jokowi kan orangnya rendah hati dan sederhana. Beliau bukan orang yang suka 'geeran' (gede rasa). Beliau tidak ingin mendahului kehendak-Nya dan walaupun semua rata-rata 'quick count' menunjukkan (Kemenangan) Pak Jokowi dan margin cukup jauh sehingga walaupun ada perbedaan dengan KPU nanti, perbedaannya pasti sedikit sekali dan tetap hasilnya Pak Jokowi akan menang," kata Yenni di Djakarta Theater, Jakarta, Rabu sore.
Yenni mengucapkan hal itu seusai Jokowi menyampaikan pernyataan resmi menanggapi hasil "quick count" atau hitung cepat beberapa lembaga yang menunjukkan kemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Jokowi dalam pernyataannya mengatakan ia meminta masyarakat dan pendukungnya bersabar menunggu penghitungan resmi KPU meski dari indikasi "exit pool" dan "quick count" menunjukkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Namun beliau akan patuh pada konstitusi, UU dan lembaga-lembaga berwenang untuk mengumumkan hasil pemilu secara resmi karena KPU adalah pihak yang independen, semua harus mengikuti hasil KPU," tambah Yenny.
Namun Prabowo Subianto mengklaim bahwa ia dan Sandiaga Uno memenangkan Pilpres 2019 versi hitung cepat mereka yaitu 52,2 persen, sedangkan lembaga-lembaga survei yang merilis hasil hitung cepat untuk menggiring opini.
"Kita tidak ingin bersikap arogan dan mendeklarasikan kemenangan terlalu dini. Yang ingin kita lakukan adalah kita biarkan saja, biarkan opini di masyarakat itu berdasarkan data yang dilansir pihak independen," ungkap Yenny.