Ratusan santri Ponpes Darul Ulum gelar istiqosah kubro untuk Indonesia aman damai

id Istoqoshah

Ratusan santri Ponpes Darul Ulum gelar istiqosah kubro untuk Indonesia aman damai

Pengasuh Ponpes Darul Ulum Yapa Kombang Baru Tapus, Ahmad Nawawi saat memimpin istigosah kubro untuk keselamatan Indonesia. (Ist)

Lubuksikaping (ANTARA) - Ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Yapa Kombang Baru Tapus, Nagari Padanggelugur, Kecamatan Padanggelugur, Kabupaten Pasaman, gelar istigosah Kubro untuk wujudkan keselamatan Indonesia dan Pemilu 2019, aman dan damai.

Istigosah di Ponpes Pimpinan, KH Ilyas Al Rasyidi Siregar ini dihadiri para tuan guru, pengajar serta santri dan santriwati di Ponpes tersebut, Selasa.

Istigosah ini mengusung tema, "Mengetuk pintu langit untuk kelancaran Pemilu dan untuk kemajuan Indonesia."

"Kita berharap lewat istigosah ini pelaksanaan Pemilu besok, Indonesia tetap aman, damai dan tentram. Sebab, potensi chaos sangat rentan terjadi. Dan, itu tidak kita inginkan," ujar Panitia Pelaksana, Ahmad Nawawi usai acara.

Pengasuh Ponpes Darul Ulum ini mengatakan, kegiatan ini sebagai ikhtiar untuk menjaga keamanan dan kondusifitas di Pasaman jelang Pilpres dan Pileg, Rabu, 17 April 2019.

"Dalam hitungan jam persaudaraan, persatuan dan kesatuan kita akan kembali diuji dalam pesta demokrasi. Salah satu ikthtiar mendinginkan suasana, ya, dengan istigosah. Semoga ini bisa jadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.

Nawawi pun mengajak agar seluruh rakyat Indonesia dapat menjaga kondusifitas dan keharmonisan ditengah kehidupan berbangsa dan bernegara meski berbeda pilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Caleg dalam Pemilu ini.

"Siapa pun yang terpilih besok, itulah Presiden kita bersama. Harus dihormati. Kondusifitas, keharmonisan, hubungan masyarakat harus tetap terjalin dengan baik, dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang," katanya.

Ia meminta pada warga, khususnya kaum nahdiyin di wilayah itu dapat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019. Karena hak suara mereka akan menentukan pembangunan bangsa Indonesia lima tahun ke depan.

"Kami berharap masyarakat menyalurkan hak suaranya pada Pemilu Legislatif dan Pilpres, Rabu besok, sesuai hati nurani. Jangan percaya hoaks dan ujaran kebencian," katanya.

Istighosah itu murni kegiatan keagamaan, bukan ajang politik. Bahkan, kata dia, pihaknya sengaja tidak mengundang para caleg, pengurus Parpol maupun pejabat pemerintahan untuk hadir.

"Istighosah ini tidak ada kaitannya dengan politik. Ini murni untuk kepentingan bangsa. Kita bermunajat kepada Allah SWT, meminta yang terbaik untuk bangsa dan negara ini," tutup Nawawi.