Limapuluh Kota (ANTARA) - Ketua Organisasi, Kader dan Keanggotaan (OKK) DPC Gerindra Kabupaten Limapuluh Kota Rothman Silitonga meminta kepada seluruh kader Partai Gerindra maupun wakil rakyat dari Gerindra untuk menjaga nama baik partai.
"Saya selaku Ketua OKK Partai resah dengan perilaku anggota DPRD yang mengatakan rehab rumah urusan partai," ujar Rothman yang biasa dipanggil ucok tersebut, di Payakumbuh, Minggu.
Pernyataan Rothman Silitonga itu muncul setelah peristiwa pemuda Nagari Ampali nyaris baku hantam dengan Virmadona, anggota DPRD dari Gerindra terkait tudingan politisasi program rehab rumah.
Virmadona, petahana yang juga caleg Partai Gerindra Kabupaten Limapuluh Kota tersebut sebelumnya menjadi sasaran kemarahan pemuda Ampalu, Abai, karena memanfaatkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk politik.
"Bedah rumah di Ampalu bukan urusan Partai Gerindra, yang bersangkutan seharusnya tidak mengaitkan dengan pencalonannya itu urusan dia sebagai anggota dewan, bukan sebagai anggota Gerindra," ujar Ucok.
Pemuda Ampalu, Abai mengaku dirinya didiancam oleh Virmadona soal penerimaan bantuan Rehab Rumah tersebut.
"Jika saya tidak mencoblos Virmadona pada Pemilu 17 April 2019 mendatang, bantuan rehab rumah untuk saya akan dicabut. Tolong saudara Virmadona untuk menjelaskan hal ini di depan bapak dinas PUPR Provinsi ini. Karena bukan saya saja yang diancam seperti ini,” kata Abai di tengah forum saat tim BSPS Pemprov Sumbar turun ke nagari Ampalu Kamis lalu.
Ucok tak menginginkan kejadian tersebut mencoreng nama Partai Gerindra karena videonya viral di media sosial, maka Ucok memastikan persoalan yang menyangkut Virmadona tidak ada hubungannya dengan Partai Gerindra.
Ucok menyebutkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) adalah program nasional di Kementerian, bukanlah program Partai Gerindra meskipun program ini bersumber dari Dana Aspirasi Ade Rizki Pratama di DPR RI yang dieksekusi oleh Kementerian PUPR.
Ucok berharap agar kader Gerindra dimanapun berada tidak melakukan hal tersebut dan tidak terjadi lagi seperti itu kedepannya.
*