Langkah Sumbar tingkatkan populasi sapi dan kerbau

id kepala dinas peternakan sumbar

Langkah Sumbar tingkatkan populasi sapi dan kerbau

PROGRAM BEDAH KANDANG Project Manager Bedah Kandang PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (PT CPI), Hamam wahyu Triwibowo (kiri), Kadis PKH Padangpariaman, Zulkhailisman (kedua kiri), Kepala Dinas Peternakan Sumbar, Erinaldi (ketiga kiri), Kepala Dinas Peternakan Kab.Limapuluhkota, Priyadi Budiman (ketiga kanan), perwakilan Kadis PKH Payakumbuh, Usfa Hariayati (kedua kanan), dan GM marketing Sumbagut PT CPI, Bethman Siagian (kanan), saat Launching Bedah Kandang, di Bukittinggi, Sumatera Barat, Selasa (31/10). PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (PT CPI), meluncurkan program Bedah Kandang dengan memberikan bantuan kepada peternak secara gratis berupa bimbingan teknis serta peralatan peternakan (poultry equipment) untuk memperbaiki atau mengoptimalkan fungsi dari kandang yang dimiliki para peternak tersebut. ANTARA SUMBAR/Iyan Yuliana/Ief/17

Padang (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berupaya mendongkrak populasi sapi dan kerbau di daerah itu dengan program Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab) melalui Inseminasi Buatan (IB) yang telah tiga tahun digulirkan.

"Tahun ini kita dapat alokasi untuk 80 ribu ekor dengan estimasi hasilnya secara nominal sekitar Rp250 miliar" kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, Erinaldi di Padang, Kamis.

Menurutnya penambahan populasi sapi itu seharusnya seimbang dengan jumlah sapi yang dipotong sehingga indikator inflasi daerah bisa terkontrol.

Data saat ini jumlah populasi sapi di Sumbar mencapai 300 ribu sampai 400 ribu ekor, sedangkan kerbau 100 ribu ekor. Jumlah itu akan terus ditingkatkan ke depan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas komoditas daging.

Erinaldi menyebut program Siwab sudah tiga tahun bergulir di Sumbar dengan hasil yang cukup menggembirakan. Pada 2017 pencapaian IB sebanyak 103 ribu ekor sapi, meningkat pada 2018 menjadi 106 ribu ekor sapi.

Meskipun data realisasi IB mengalami peningkatan pada 2018, namun sebenarnya realisasinya lebih tinggi karena dinas terkait sudah menyiapkan dana operasional IB untuk 120 ribu ekor sapi.

Pelaksanaan IB terbanyak pada 2018 terdapat di Kabupaten Padangpariaman dan Kabupaten Tanah Datar. Selain di dua daerah itu, masih banyak daerah yang mengandalkan sapi peliharaan di lahan sawit, yang sifatnya semi intensif.

Anggaran yang disediakan untuk IB satu ekor sapi sebesar Rp30 ribu, sehingga jika dijumlahkan mencapai sekitar Rp4 miliar. Sementara untuk operasional petugas lapangan sekitar Rp2 miliar untuk satu kali pemeriksaan sapi bunting sehingga totalnya mencapai Rp6 miliar.

Pada tahun 2018 kelahiran anak sapi tercatat 46 ribu ekor melalui IB. Jika nilai satu sapi saja rata-rata Rp5 juta, maka nilainya secara keseluruhan mencapai Rp250 miliar.(*)