Mentawai (Antaranews Sumbar) - Sebuah pulau terujung Kepulauan Mentawai dengan jarak tempuh dari Padang 280 km dan dari Muko-Muko Bengkulu Utara 111 km, tetapi dari Tuapejat sejauh 197 km, terdapat pulau Sanding Pagai Selatan dengan laut yang jernih, bening belum terjamah pembangunan daerah.
Wakil Gubernur Nasrul Abit disela-sela kunjungan menyampaikan, pulau yang indah, air yang bersih dan bening serta memilik potensi, kelapa, lobster, gurita dan tripang.
Saat ini pulau ini terujung Kepulauan Mentawai juga memiliki ombak surfing terbaik di daerah ini. Pulau ini juga merupakan tempat persinggahan para nelayan yang ingin mencari ikan. Dimana mereka bisa satu minggu nginap, kemudian juga gantikan dengan rombongan berikutnya.
Pulau yang indah dan cantik belum belum jelas kepemilikannya. Ada ombak sepanjang dua meter yang cukup tinggi dan bisa untuk surfing, ujar Wagub Nasrul Abit, disela kunjungan ke Mentawai, Rabu (17/1)
Ikut dalam kunjungan tersebut Wakil Bupati Kortanius Sabaleake, Kepala Sinakak, Kecamatan Pagai Selatan, Tarsan Samaloisa, Camat Rahmat Jaya, Dinas Perhubungan Mentawai serta beberapa staf umum.
Wagub juga menambahkan, semua keindahan dan potensi pulau Sanding akan disampaikan kepada Menko Maritim dalam bagian percepatan pembangunan Mentawai Selatan.
Bagaimana pengelolaan pulau ini dengan melibatkan masyarakat di Sinakak. Dalam pengembangan pariwisata dikawasan ini.
"Nanti dikembangkan pembangunan dermaga Boriay tentu akan banyak orang dapat berkunjung ke pulau ini," ujarnya.
Pulau Sanding dengan pasir putih yang luar biasa, Indah dan menarik ini merupakan potensi yang tersimpan. Kunjungan hari ini dikunjungi pertama oleh Pemkab Kepulauan Mentawai. "Kita berharap kunjungan dapat ditinjaklanjuti sebagaimana mestinya," sarannya.
Wakil Bupati Kortanius Sabaleake juga menambahkan, ini pulau yang indah dan sangat cantik. Dalam memaksimalkan pulau ini perlu membuat dermaga panjang karena pantai dengan air jernihnya bisa dengan banyak permainan jika dikembangkan.
Ada banyak potensi yang dicari masyarakat nelayan dari berbagai daeah yang datang lobster, gurita, tripang (swallow).
"Kita yakin ini pulau ini akan menjadi daya tarik saat demaga Boriay dikembangkan secara baik dalam memajukan ekonomi masyarakat Mentawai di masa datang," ujarnya.
Saat berkunjung ke Pulau Sanding tim juga bercerita dengan masyarakat pengunjung Beni Ansharullah dari Pasar Puat, Sikapap Utara, Kecamatan Saumanganyak menyampaikan, kami mendatangi pulau ini silih berganti mencari reski.
Karenanya kami akan mempersiapkan bekal untuk selama satu minggu, walau kadang juga mesti bertahan selama 10 hari mengingat cuaca untuk kembali, ujarnya.