Mentawai (ANTARA) - Hujan lebat yang melanda wilayah Kepulauan Mentawai sejak Senin malam (9/6) hingga Selasa pagi (10/6) menyebabkan banjir di sejumlah titik di Kecamatan Sipora Utara dan Sipora Selatan.
Banjir mulai terjadi sekitar pukul 07.00 WIB akibat meluapnya sungai di beberapa desa. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan dan kaji cepat.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Mentawai, Amir Ahmari, menjelaskan banjir berdampak pada enam wilayah dengan sekitar 183 kepala keluarga (KK) terdampak.
"Di Sipora Utara, banjir melanda Dusun Mapadegat, Dusun Turonia, Dusun Camp, Desa Sidomakmur, Desa Goisooinan, dan Desa Bukit Pamewa. Total 183 KK terdampak,” ujar Amir di Tuapejat pada Rabu (11/6).
Berdasarkan pendataan yang dilakukan, terinci banjir di Dusun Mapadegat merendam sekitar 60 rumah warga, termasuk Puskesmas Mapadegat. Di Dusun Turonia tercatat 10 rumah tergenang, sementara di Dusun Camp terdapat 25 rumah yang terdampak. Desa Sidomakmur melaporkan 20 rumah dan satu unit Balai Penyuluh Pertanian (BPP) ikut terendam banjir. Di Desa Goisooinan, sebanyak 68 rumah terdampak, sedangkan di Desa Bukit Pamewa, satu jembatan penghubung juga ikut terendam banjir.
Sementara itu, di Kecamatan Sipora Selatan, banjir juga melanda dua desa dengan keterangan nihil korban jiwa.
“Tercatat jumlah total KK terdampak banjir di wilayah Matobe dan Saureinu, Kecamatan Sipora Selatan, yakni sebanyak 105 KK. Meski banjir cukup meluas, BPBD memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka," jelasnya.
Selain itu, Bupati Kepulauan Mentawai bersama Forkopimda turut sigap meninjau langsung lokasi terdampak, guna memastikan penanganan darurat berjalan optimal dan memenuhi kebutuhan warga melalui pendirian dapur umum di wilayah Saureinu dan Matobe.
Saat ini, banjir telah berangsur surut. Namun, BPBD tetap melakukan pemantauan secara berkala dan mengimbau warga di daerah rawan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan, serta segera melapor jika terjadi luapan air atau kerusakan fasilitas umum, terutama saat cuaca kembali memburuk.