Kemenperin dorong produk industri furnitur diekspor ke AS

id Airlangga Hartarto

Kemenperin dorong produk industri furnitur diekspor ke AS

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto. (Antara)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong agar produk hasil industri furnitur dapat diekspor ke Amerika Serikat yang diikuti dengan peningkatan produk lebih kompetitif.

"Pemerintah mendorong agar industri berorientasi ekspor seperti furnitur ini, produk sepenuhnya diekspor ke Amerika. Salah satu cara untuk meningkatkan ekspor adalah dengan kapasitas," kata Menteri Airlangga usai meresmikan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kawasan Industri Kendal (KIK) Jawa Tengah, Kamis.

Airlangga memaparkan pemerintah menargetkan peningkatan ekspor furnitur nasional mencapai 5 miliar dolar AS dalam dua tahun ke depan.

Menurut dia, industri furnitur merupakan salah satu sektor strategis dalam menopang perekonomian nasional karena sifatnya yang padat karya dan berorientasi ekspor.

Terkait kinerja positif dari industri furnitur, Kemenperin mencatat pada periode Januari-Oktober 2018, neraca perdagangan produk furnitur nasional surplus sebesar 99,1 juta dolar AS, dengan nilai ekspor menembus hingga 1,4 miliar dolar AS.

Capaian ini mengalami kenaikan 4,83 persen dari periode yang sama di tahun 2017.

Meskipun tumbuh positif, kinerja ekspor furnitur masih relatif kecil dibandingkan dengan potensi bahan baku yang dimiliki, mengingat Indonesia merupakan salah satu dari 10 Negara yang memiliki hutan terluas di dunia dengan lebih kurang 46,46 persen merupakan kawasan perhutanan.

Oleh karena itu, pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi industri furnitur nasional melalui beberapa kebijakan, antara lain melalui program bimbingan teknis produksi, fasilitasi SVLK, promosi dan pengembangan akses pasar.

Selain itu, penyiapan SDM industri furnitur yang kompeten dilakukan melalui pembangunan Politeknik Industri Furnitur di Kawasan Industri Kendal.

Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu basis industri furnitur yang mampu menyumbang hingga 57 persen dari total ekspor furnitur nasional.

Dengan target peningkatan ekspor nasional mencapai 5 miliar dolar AS, Airlangga memperkirakan kebutuhan tenaga kerja furnitur khususnya di Jawa Tengah meningkat sebanyak 101.346 orang dalam dua tahun ke depan. (*)