Bupati Solok minta semua elemen ikut bela negara

id Hari Bela Negara,Gusmal

Bupati Solok minta semua elemen ikut bela negara

Bupati Solok, Gusmal saat menjadi pemimpin upacara hari bela negara di Arosuka, Rabu (19/12). (Humas Pemkab Solok)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Bupati Solok, Sumatera Barat Gusmal meminta semua elemen ikut dalam bela negara sebagai bentuk patriotisme dan kecintaan terhadap negara Indonesia.

"Hari Bela Negara ini dicanangkan untuk menghormati dan mengajak semua warga negara untuk membela negara melebihi panggilan tugas yang menjadi tanggung jawabnya," kata Gusmal di Arosuka, Rabu (19/12).

Menurutnya, bela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata, tapi harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi. Setiap warga negara dapat membela negara sesuai dengan pekerjaan dan keahliannya.

Hal tersebut ia sampaikan pada Peringatan hari bela negara ke-70 2018 pada Rabu (19/12) di Lapangan upacara Kantor Bupati Solok.

Sejalan dengan amanat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Bupati mengatakan sebagai negara besar dengan penduduk terbanyak ke empat di dunia serta negara maritim dengan ribuan pulau.

"Sebagai bangsa yang berbhineka dalam suku ras dan agama, wajib bersyukur bahwa negara kita tetap rukun damai dan bersatu," ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang sudah melakukan aksi bela negara. Tak hanya TNI-Polri, profesi guru juga dimaknai sebagai bela negara.

"Mereka yang mengajar walaupun bukan guru, yang mengajak masyarakat untuk hidup sehat walaupun mereka bukan pegawai kesehatan, banyak mereka yang mendampingi masyarakat untuk berwirausaha tanpa berniat mengambil manfaat dari masyarakat. Inilah sebuah bentuk dari bela negara yang patut diapresiasi," katanya.

Ia berharap peringatan hari bela negara ini semakin mengingatkan masyarakat untuk mencintai tanah air dan turut serta dalam pembangunan dalam berbagai bidang sesuai kapasitas masing-masing.

Hari Bela Negara diperingati setiap 19 Desember untuk memperingati deklarasi Pemerintahan darurat Republik Indonesia oleh Sjafruddin Prawiranegara di Sumatera Barat pada 19 Desember 1948.

Acara juga dihadiri Sekda Aswirman, staff ahli bupati, asisten bupati serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup pemerintah Kabupaten Solok. (*)