2019, Presiden janji kucurkan Dana Desa Rp70 triliun

id Presiden Jokowi,Dana Desa

2019, Presiden janji kucurkan Dana Desa Rp70 triliun

Warga berfoto dengan Presiden Joko Widodo setelah penyerahan sertifikat tanah wakaf kepada pengurus masjid, mushola dan pasantren seusai melaksanakan ibadah Jumat di Banda Aceh, Aceh, Jumat (14/12/2018). Pemerintah telah membagikan lima juta sertifikat tanah termasuk tanah wakaf pada 2016 dan menargetkan tujuh juta sertifikat pada 2018 serta sembilan juta sertifikat tanah pada 2019 mendatang. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/pd.)

Banda Aceh, (Antaranews Sumbar) - Presiden RI, Joko Widodo berjanji mengucurkan dana desa pada 2019 sebesar Rp70 triliun.

"Dana desa akan terus kita tambah dan pada 2019 pemerintah akan menyalurkannya sebesar Rp70 triliun," katanya pada acara Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa 2018 di Banda Aceh, Jumat.

"Hidup Jokowi, hidup Jokowi, hidup Jokowi. Dana desa lanjutkan," sahut seribuan tamu undangan dari aparatur desa se-Provinsi Aceh yakni, pendamping desa, keuchik (kepala desa), Kader Posyandu, BUMDes, serta penyuluh pertanian dan guru PAUD.

Sosialisasi prioritas penggunaan dana desa 2018 juga dihadiri Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, Wali Nanggroe Aceh Malek Mahmud, Plt Gubernur Aceh serta bupati/walikota se-Provinsi Aceh.

"Kok semangat sekali. Sebentar, sangat ingatkan dana desa itu boleh digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan tahun depan dana desa harus digeser untuk pebangunan ekonomi masyarakat desa," tambahnya.

Lebih lanjut, Jokowi menyatakan dana desa harus dikelola dengan baik demi peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat desa dan untuk pembelanjaan fisik harus dibelanjakan di desa setempat agar ekonomi masyarakat bertumbuh kembang.

SEmentara Eko Putro Sandjojo mengakui setiap tahun pemerintah terus menambah alokasi dana desa.

"Setiap tahun dana desa itu ditambah, pada 2014Rp40 triliun, 2016 Rp60 dan pada tuhun 2019 nanti Bapak Presiden akan menaikkan lagi dana desa menjadi Rp70 trilun," sebutnya. (*)