Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat 21 titik tanah longsor akibat hujan yang melanda daerah itu, Senin (10/12) malam.
"21 titik ongsor itu menimbun ruas jalan, lahan pertanian dan lainnya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Agam Muhammad Lutfi Ar di Lubukbasung, Selasa.
Titiktitik longsor itu berada di Jorong Labuang Lurah Taganang, Nagari Matua Hilia, Kecamatan Matur sebanyak tiga titik dengan panjang sekitar lima sampai tujuh meter dan tinggi satu meter.
Matur Katiak, Nagari Matur Hilia, Kecamatan Matur sebanyak tujuh titik dengan panjang sekitar enam sampai delapan meter dengan ketinggian 0,5 meter.
Kemudian Aia Taganang, Nagari Matua Hilia, Kecamatan Matur sebanyak lima titik dengan panjang delapan sampai 10 meter dan tinggi satu meter.
Longsor juga terjadi di Simpang Ladang Ateh, Kecamatan Palupuh sebanyak tiga titik dengan panjang 10-13 meter tinggi satu meter.
Sementara di Jorong Mudiak Palupuah, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh satu titik dengan panjang 100 meter dan lebar satu meter.
"Dua kecamatan itu merupakan daerah rawan longsor karena memiliki perbukitan," katanya.
Ia menambahkan, longsor juga mengakibatkan badan jalan terban sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan menimbun lahan pertanian sekitar empat hektare.
"Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu, namun ada mobil terjebak longsor. Untuk kerugian masih kita data," katanya.
BPBD setempat mengerahkan anggota Satgas dan Tim Reaksi Cepat untuk membersihkan material tanah longsor menimbun badan jalan dengan anggota Kodim 0304 Agam, Polres dan masyarakat.
Selain itu melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Agam dan DPUPR Sumbar untuk menurunkan alat berat membersihkan material tanah longsor.
"Alat berat sudah berada di lokasi longsor dan saat ini sedang melakukan pembersihan," tegasnya.
Terkait cuaca ekstrem yang melanda Agam, Lutfi mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat berada di daerah rawan longsor, banjir dan pohon tumbang.
Bagi pengendara yang melintasi daerah rawan bencana untuk lebih berhati-hati, kalau bisa mencari jalan alternarnatif yang jauh dari potensi bencana karena bencana terjadi kapanpun dan dimanapun. (*)
Berita Terkait
Menteri ESDM paparkan upaya RI kurangi emisi di forum WECBelanda
Kamis, 25 April 2024 21:05 Wib
Xavi Hernandez ungkap alasan tetap bertahan di Barcelona
Kamis, 25 April 2024 21:01 Wib
PDIP usulkan Risma hingga Azwar Anas maju di Pilgub Jakarta
Kamis, 25 April 2024 20:49 Wib
Pelayanan paspor kembali dibuka di Pasaman Barat
Kamis, 25 April 2024 18:41 Wib
Operator alat berat pekerja jembatan kelok hantu di Tanah Datar hanyut terseret arus
Kamis, 25 April 2024 18:34 Wib
Dua individu bunga rafflesia bakal mekar di CA Batang Palupuh Agam
Kamis, 25 April 2024 17:17 Wib
Satu pekerja tewas di aliran sungai Kelok Hantu Bukittinggi-Padang
Kamis, 25 April 2024 17:15 Wib
Posko aduan penonaktifan NIK di Jakarta
Kamis, 25 April 2024 16:26 Wib