Menteri Susi pelajari referensi pembangunan Institut Riset Kelautan di Monaco

id Susi Pudjiastuti

Menteri Susi pelajari referensi pembangunan Institut Riset Kelautan di Monaco

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. (Antara)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengunjungi Pusat Ilmiah Monaco guna mempelajarinya sebagai referensi pembangunan Institut Riset Kelautan di Pangandaran dan Morotai yang dijadwalkan akan selesai dalam waktu dekat ini.

Dalam siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diterima di Jakarta, Kamis, Susi dalam kunjungannya di Monaco, Selasa (4/12), didampingi Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Brahmantya Satyamurti Poerwadi dan Duta Besar (Dubes) Indonesia Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Perancis merangkap Andora dan Monaco, Letjen (Purn) Hotmangaradja MP Pandjaitan.

Pusat ilmiah ini dibangun Pemerintah Monaco pada 1960 untuk kebutuhan studi berkelanjutan mengenai ekosistem pantai karang tropis dan mediterania.

Dalam penelitiannya, pusat ilmiah ini menggunakan pinguin sebagai indikator perubahan ekosistem kutub. Pinguin juga digunakan untuk menerjemahkan penelitian dasar ke dalam layanan klinis, seperti senyawa anti kanker, terapi gen penyakit neuromuskular, dan studi mikrobiota manusia.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Susi dan rombongan delegasi RI diterima oleh Presiden Pusat Ilmiah Monaco, Patrick. Mereka berdiskusi mengenai perkembangan penangkapan ikan ilegal dan kondisi terumbu karang Indonesia.

"Terumbu karang Indonesia saat ini tengah menghadapi ancaman. Tak hanya di Indonesia, di dunia pada umumnya jumlah terumbu karang terus menurun drastis akibat global warming, penangkapan ikan ilegal, dan kegiatan merusak manusia lainnya," ungkap Susi.

Untuk itu, ujar dia, berbagai pihak harus memperhatikan beragam hal tersebut.

Selain itu, Susi juga mengajak semua peneliti untuk ikut menyelamatkan terumbu karang dunia.

Selanjutnya, rombongan melakukan studi lanjutan dengan melihat-lihat fasilitas yang tersedia di Pusat Ilmiah Monaco didampingi peneliti Biologi Laut, Didier Zocolla.

Di hari yang sama, rombongan juga bertemu dengan Honorary Consul RI untuk Monaco, Mahmoud Shaker Al-Abood guna membahas peluang dan hubungan kerja sama kedua negara di bidang kelautan dan perikanan dan hal terkait lainnya. (*)