Produksi ikan di Batanghari baru 8.300 ton dari target 12.000 ton

id ikan air tawar

Produksi ikan di Batanghari baru 8.300 ton dari target 12.000 ton

Pemandangan kolam-kolam budidaya ikan air tawar. (FOTO ANTARA SUMBAR/Iggoy el Fitra)

Pada awal tahun 2018, musim kemarau menyebabkan keramba di sungai dan kolam kekeringan, sehingga sebagian pembudidaya ikan mengalami kegagalan panen.
Jambi, (Antaranews Sumbar) - Produksi ikan air tawar di Kabupaten Batanghari, Jambi, sejak Januari hingga September 2018 baru mencapai 8.300 ton dari yang ditargetkan total pada 2018 sebanyak 12.000 ton.

"Produksi ikan pada tahun ini terbilang cukup rendah dibandingkan tahun sebelumnya, disebabkan musim kemarau terjadi pada awal tahun," kata Kepala Bidang Produksi Perikanan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Batanghari Syofyan, Sabtu.

Pada awal tahun 2018, musim kemarau menyebabkan keramba di sungai dan kolam kekeringan, sehingga sebagian pembudidaya ikan mengalami kegagalan panen.

Meski demikian, saat ini produksi ikan di daerah itu sudah mulai stabil. Dalam sehari produksi ikan mencapai tujuh ton ikan nila, patin dan ikan lele.

Dari delapan kecamatan di Batanghari, ikan-ikan tersebut diproduksi di wilayah Kecamatan Pemayung dan Kecamatan Muarabulian.

Di Kecamatan Pemayung, budi daya ikan dilakuka dengan sistrm kolam, sementara itu di Kecamatan Muarabulian sistem yang digunakan yakni sistem keramba dengan memanfaatkan air sungai Batanghari.

Saat ini terdapat sekitar 1.000 unit keramba yang dikelola oleh kelompok-kelompok pembudidaya ikan di daerah itu.

Ikan-ikan yang diproduksi di daerah itu sebagian besar untuk pasar lokal.

Harga ikan di tingkat pembudidaya di sesuaikan dengan jenis ikan. Nnila per kilogram Rp27.000 dan ikan patin Rp15.000.

"Sebagian kecil juga dipasarkan ke Kabupaten Sarolangun, Bungo dan Kabupaten Merangin," kata Syofyan.(*)