Bukittinggi, (Antaranews Sumbar) - Wakil Menteri ESDM, Archandra Tahar menilai pengembangan pariwisata dan sumber daya alam dan mineral bisa dilakukan secara beriringan sebagai sumber pendapatan.
Hal itu ia sampaikan dalam Seminar Nasional Pariwisata 4.0: Peluang dan Tantangan untuk Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia yang diselenggarakan oleh Pemprov Sumatera Barat bersama panitia P-100 Institut Teknologi Bandung (ITB) di Bukittinggi, Sabtu.
"Kita bisa pikirkan untuk terapkan teknologi yang tidak merusak biota laut maupun lingkungan secara luas agar aktivitas di pariwisata dan tambang bisa beriringan," katanya.
Ia menyebutkan pada 2017, kontribusi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor ESDM mendekati Rp130 triliun dari PNBP nasional Rp260 triliun.
Menurutnya, tantangan bagi pariwisata agar dapat menjadi basis pendapatan yaitu bagaimana supaya fokus dan berani dalam melahirkan hal yang menarik.
"Dalam pariwisata 4.0 dan upaya menjadikan pariwisata sebagai sumber utama pendapatan, suatu daerah perlu melahirkan sebuah objek yang lebih menarik secara berkelanjutan," ujarnya.
Tantangan bagi pariwisata, menurutnya mengubah hal yang sudah biasa menjadi lebih menarik dan menyesuaikan dengan tren masyarakat saat ini yang condong pada objek "instagramable".
Ia menilai langkah Bukittinggi merombak objek wisata taman Jam Gadang bisa dijadikan contoh untuk melahirkan objek yang sudah lekat dengan wisatawan hadir dalam tampilan baru yang lebih menarik
"Pariwisata 4.0 berarti kita menentukan pilihan apakah tetap biasa saja lalu ditinggalkan atau berbenah agar tetap bertahan dan diminati," katanya.
Sumatera Barat adalah provinsi yang memiliki potensi pariwisata yang amat banyak dan beragam, hampir pada 19 kabupen dan kota di daerah itu. Promosi dilakukan dengan tagline "Taste of Padang,".*