Peringatan HUT ke-109 Semen Padang bertabur tokoh

id HUT Semen Padang,Archandra Tahar,HUT Semen Padang ke-109

Peringatan HUT ke-109 Semen Padang  bertabur tokoh

Pengangkutan peralatan pabrik Indarung 1, pabrik semen pertama di Indonesia, pada 1910 (Antara Sumbar/humas)

Padang (ANTARA) - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) pendirian pabrik PT Semen Padang ke -109 bertabur tokoh mulai dari Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar hingga konsultan SDM Cak Nur. Kepala Unit Humas dan Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati di Padang, Jumat mengatakan rangkaian peringatan HUT menghadirkan sejumlah tokoh nasional mulai dari Arcandra Tahar hingga konsultan SDM Nurcahyo Adi Kusumo alias Cak Nur.

"Berbeda dengan perayaan tahun sebelumnya, pada upacara 18 Maret 2019, akan dilaksanakan pembacaan sejarah perusahaan yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia," ujarnya.

Ia menyampaikan tujuannya agar karyawan bisa mengetahui dan mengenal perjalanan sejarah perusahaan sehingga akan terpacu untuk bekerja keras, serta melanjutkan apa yang telah dirintis dan diperjuangkan para pendahulu.

Selain itu panitia menggelar seminar keuangan, Genba Gembutsu, penanaman pohon, dan upacara pada hari puncak.

Anita juga menuturkan usai upacara, dilanjutkan dengan makan bersama manajemen dengan karyawan Semen Padang Group. Setelah itu, peletakan batu pertama Monumen Lori di Lantai I Kantor Pusat PT Semen Padang.

"Monumen itu dibangun, karena Lori merupakan salah satu alat distribusi bahan baku ke Pabrik Indarung I PT Semen Padang pada tempo dulu," kata dia.

"Usai ground breaking Monumen Lori, juga ada kegiatan Leader Talk dari CEO Semen Indonesia Group melalui video Conference," kata dia.

Kemudian acara dilanjutkan dengan penghijauan berupa penanaman pohon produktif di parkiran belakang Wisma Indarung, dan seminar motivasi yang bertema "Happy Work Happy Life".

"Pada peringatan HUT Pendirian Pabrik PT Semen Padang tahun ini, manajemen perusahaan mengusung tema "Build Happiness".

Anita menambahkan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain, seminar mengelola keuangan pada 6 Maret 2019. Kegiatan ini diikuti 150 karyawan PT Semen Padang.

Pada seminar tersebut, juga ada kegiatan berupa games-games dengan hadiah menarik untuk peserta yang beruntung.

Ada juga lomba Genba Gembutsu yang diadakan pada 13 Maret 2019 yang merupakan even rutin yang dipelopori Biro Total Productive Maintenance (TPM). Pada lomba ini, manajemen turun untuk melihat tempat kerja di masing-masing unit kerja.

Tujuan lomba ini diadakan, untuk mengidentifikasi abnormalitas yang ada di tempat kerja.

"Kalau di tempat kerja tersebut manajemen melihat ada yang harus dilakukan perbaikan, maka ditulis jenis abnormalitasnya supaya bisa di follow up oleh unit kerja terkait," katanya.

PT Semen Padang berdiri pada 18 Maret 1910, merupakan perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Sejarah PT Semen Padang tak bisa dilepaskan dari sejarah Sumatera Barat, dan sejarah bangsa Indonesia.

Sejarah itu berawal ketika 1906, seorang perwira Belanda berkebangsaan Jerman, Carl Christophus Lau, menemukan batu-batu yang menarik perhatiannya di Bukit Ngalau dan Bukit Karang Putih, Nagari Lubuk Kilangan. Batu-batuan itu dikirim ke Negeri Belanda untuk diteliti. Hasilnya, batu kapur dan batu silika tersebut dapat dijadikan bahan baku untuk membuat semen.

Selanjutnya, pada 25 januari 1907 Christophus Lau mengajukan permohonan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan pabrik semen di Indarung. Tak sampai tujuh bulan setelah itu, permohonannya disetujui.

Setelah menjalin kerjasa ma dengan sejumlah perusahaan, antara lain Firma Gebroeders Veth, Fa. Dunlop, dan Fa. Yarman & Soon, pada tanggal 18 Maret 1910 berdirilah NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij'(NV NIPCM) dengan Akta Notaris Johannes Pieder Smidth di Amsterdam. Perusahaan semen ini dibuka secara resmi pada bulan Juni 1910. (*)