Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Padang melakukan uji coba sirene peringatan gempa dan tsunami dua kali dalam sebulan sebagai upaya meningkatkan kesiap-siagaan terhadap bencana.
"Uji coba sirene dilakukan setiap tanggal 13 dan 26 pada pukul 10.00 WIB," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Padang Edi Hasymi di Padang, Kamis.
Ia menyampaikan kalau ada bunyi sirene masyarakat tidak perlu khawatir karena sedang dilaksanakan proses uji coba untuk memastikan bisa berfungsi dengan baik.
Uji coba sirene perlu dilakukan untuk memastikan kondisinya, apakah masih dalam kondisi berbunyi maksimal atau tidak, hidup atau mati, serta mengukur jarak bunyi sirine yang harus terdengar dalam radius 300 meter, ujarnya.
Ia menyebutkan saat ini di Padang terdapat 20 sirene yang akan berbunyi selama satu menit saat uji coba.
Ia mengatakan kesiapsiagaan terhadap bencana memerlukan kepedulian, pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana, yaitu upaya untuk mengurangi risiko bencana, melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Sementara pakar gempa Universitas Andalas (Unand) Padang Dr Badrul Mustafa menilai kesadaran warga Padang terhadap gempa sudah lebih baik karena sosialisasi yang dilakukan selama ini cukup efektif sehingga saat gempa terjadi tidak perlu panik yang akhirnya malah memicu kekacauan di jalan raya.
"Artinya sosialisasi apa yang harus dilakukan saat gempa sudah mulai efektif namun harus terus dilakukan," kata dia.
Pada sisi lain ia mengemukakan kapasitas individual menjadi salah satu kunci seseorang bisa selamat dari bencana gempa dan tsunami.
"Kapasitas individual yang dimaksud adalah pemahaman seseorang tentang bencana sehingga dia tahu apa yang harus dilakukan saat gempa dan tsunami terjadi," katanya.
Badrul memaparkan belajar gempa dan tsunami yang terjadi di Palu kapasitas individual dalam memahami bencana mulai dari sebelum bencana terjadi, saat bencana tiba dan setelah bencana melanda.
Ia memberi contoh orang yang memiliki pemahaman yang baik tentang gempa dan tsunami sebelum bencana terjadi sudah paham apa tanda-tandanya dan apa yang harus dilakukan jika bencana datang.
Jadi kalau di daerah yang rawan maka kapasitas individu termasuk memahami seperti apa bangunan yang ramah gempa dan sesuai standar, kata dia. (*)
Berita Terkait
PVMBG: Gunung Ruang alami 944 kali aktivitas kegempaan dalam sehari
Kamis, 18 April 2024 10:22 Wib
BMKG manfaatkan seluruh teknologi mitigasi tsunami erupsi Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 9:20 Wib
Pos PGA rekam 564 gempa dangkal Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 5:39 Wib
BMKG: Gempa magnitudo 6,1 di Ransiki tidak berpotensi tsunami
Selasa, 9 April 2024 8:11 Wib
Jepang cabut peringatan tsunami
Rabu, 3 April 2024 11:16 Wib
BMKG: Gempa Taiwan Mw7,4 tidak berdampak tsunami di Indonesia
Rabu, 3 April 2024 10:17 Wib
Gempa magnitudo 7,5 dan 6,6 guncang Taiwan, Jepang peringatkan tsunami
Rabu, 3 April 2024 9:03 Wib
Percepatan penanganan bencana gempa bumi Bawean
Selasa, 26 Maret 2024 12:26 Wib