Pontianak, (Antaranews Sumbar) - Pihak manajemen maskapai Sriwijaya menyatakan, insiden pecahnya ban pesawat Sriwijaya SJ 186 Jakarta - Pontianak, Selasa, bukan saat proses landing, tetapi saat pesawat dalam perjalanan masuk dari runway ke apron.
"Bahkan sebenarnya posisi pesawat sudah masuk ke area parkir pesawat (apron)," kata District Manajer Sriwijaya Kalbar, Hermawan kepada sejumlah wartawan di Pontianak.
Hermawan menjelaskan ban pecah pada bagian belakang sebelah kanan, dan ban pecah saat pesawat sudah mendarat.
"Para penumpang yang sempat tertahan dalam pesawat kemudian diturunkan dan dijemput menggunakan bus bandara, karena pesawat tidak bisa lagi dipaksakan untuk jalan," katanya.
Menurut dia, tidak ada korban atas kejadian tersebut, baik dari sebanyak 117 penumpang maupun enam crew pesawat.
Sementara itu, GM Angkasa Pura II Bandara Internasional Supadio Pontianak, Jon Mukhtar Rita menyatakan, akibat insiden pecahnya ban pesawat Sriwijaya menyebabkan penundaan sejumlah jadwal penerbangan, baik keberangkatan dan kedatangan sejumlah penerbangan selama sekitar satu jam.
Ia menyebutkan, dua pesawat yang RTB atau kembali ke Jakarta dan Batam, kemudian holding atau penundaan keberangkatan ada tiga pesawat.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Nanang Purnomo menyatakan, insiden pecah ban pesawat maskapai penerbangan Sriwijaya SJ 186 Jakarta - Pontianak pada saat landing di runway Bandara Internasional Supadio Pontianak, Selasa siang sempat mengganggu penerbangan di bandara tersebut.
"Insiden pecahnya ban pesawat di Bandara Internasional Supadio Pontianak, terjadi sekitar pukul 12.30 WIB," katanya.
Kronologis kejadian pecahnya ban pesawat maspakai penerbangan Sriwijaya. Kejadiannya sekitar pukul 12.30 WIB, saat pesawat Sriwijaya SJ 186 landing di Taksi Alfa, satu ban sebelah kanan mengalami pecah. "Atas kejadian tersebut beberapa saat berikutnya ketika pesawat Sriwijaya melakukan turning (berputar) di ujung landasan pacu, ban sebelah kanan yang kedua kembali pecah sehingga pesawat berhenti ditempat," ungkapnya.
Kemudian dilakukan evakuasi terhadap penumpang dan barang dengan menggunakan mobil bus penumpang milik PT Angkasa Pura II, selanjutnya dilakukan penggantian ban oleh pihak maskapai Sriwijaya dan pembersihan sisa atau jejak ban dari taxi alfa sampai ke turning runway, katanya.
Nanang menambahkan, akibat dari kejadian tersebut bandara mengalami notime (bandara tidak melakukan kegiatan penerbangan) selama satu jam, sehingga pesawat Batik Air yang akan melakukan landing di Bandara Supadio Pontianak melakukan "holding" selama 45 menit dan kembali ke Jakarta. (*)
Berita Terkait
Wings Air: Dugaan pesawat hilang kontak di Pulau Flores tidak benar
Senin, 22 April 2024 14:37 Wib
Terkait lonjakan harga tiket pesawat Gubernur Sumbar minta Kemenhub memanggil pihak maskapai
Jumat, 22 Maret 2024 15:49 Wib
Gubernur Sumbar minta Kemenhub telusuri lonjakan harga tiket pesawat
Kamis, 21 Maret 2024 20:42 Wib
Pilot pesawat Smart Aviation yang jatuh di Binuang ditemukan selamat
Senin, 11 Maret 2024 20:40 Wib
Tim SAR gabungan masih mencari kotak hitam pesawat Smart Aviation
Senin, 11 Maret 2024 11:32 Wib
Tim SAR Gabungan kembali mencari pesawat Smart Aviation yang jatuh
Minggu, 10 Maret 2024 9:10 Wib
Pesawat F-16 di Skadron Udara 16
Senin, 5 Februari 2024 17:08 Wib
Enam orang tewas dalam kecelakaan pesawat di Kanada
Kamis, 25 Januari 2024 18:07 Wib