Pascabanjir-tanah longsor, PLN mulai perbaiki jaringan di Padang Pariaman

id banjir di padang pariaman,longsor di padang pariaman,jaringan listrik putus

Pascabanjir-tanah longsor, PLN mulai perbaiki jaringan di Padang Pariaman

Sejumlah teknisi PLN Rayon Pariaman, Sumbar sedang memanjat tiang untuk memperbaiki aliran listrik yang rusak akibat ditimpa pohon kelapa yang tumbang karena hujan lebat yang mengguyur Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (2/10). (ANTARA SUMBAR /Aadiaat M. S)

Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - PT PLN Rayon Pariaman, Sumatera Barat, memperbaiki sejumlah jalur listrik yang rusak di Kabupaten Padang Pariaman akibat ditimpa pohon tumbang pascabanjir bandang dan longsor menerjang di daerah itu.

"Aliran tersebut rusak sekitar pukul 21.00 WIB akibat longsor dan pohon tumbang," kata Manager PLN Rayon Pariaman, Oktafiandi di Pariaman, Selasa.

Setidaknya tiga titik aliran listrik putus dengan rincian satu titik di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak karena longsor dan dua titik Kecamatan Padang Sago karena pohon tumbang.

"Untuk daerah Sikarih di VII Koto Sungai Sariak telah kami perbaiki dan sekitar pukul 16.00 WIB tadi listrik sudah menyala," katanya.

Sedangkan listrik untuk daerah Buluah Apo di Kecamatan Padang Sago, lanjutnya ditargetkan dapat menyala kembali sekitar pukul 18.00 WIB nanti.

Namun untuk perbaikan aliran listrik di daerah Batang Piaman di kecamatan yang sama pihaknya mengalami kendala karena terputusnya akses jalan.

"Namun secepatnya akan kami perbaiki sedangkan untuk menuju lokasi baik dengan jalan kaki atau dengan motor," ujarnya.

Ia mengatakan perbaikan yang dilakukan yaitu dengan menganti komponen yang rusak dengan yang baru.

Sebelumnya terjadi banjir bandang dan longsor di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak Kabupaten Padang Pariaman.

Akibatnya di VII Koto Sungai Sariak dua rumah tertimbun longsor, serta sawah, tiga sapi, enam kambing, sejumlah ayam, dan itik hanyut dibawa arus.

Sedangkan di Padang Sago sebuah jembatan ambruk akibat kuatnya arus sungai menghantam bangunan penghubung tersebut. (*)