Rasa duka dari suporter timnas di Malaysia

id Gempa Palu-Donggala,Suporter Timnas U-16,Piala U-16 Asia

Rasa duka dari suporter timnas di Malaysia

Warga mencari korban gempa dan tsunami yang tewas di RS Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). BNPB merilis jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu tercatat 420 orang hingga Sabtu (29/9) malam. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/18.

Kuala Lumpur, (Antaranews Sumbar) - Suporter tim nasional Indonesia di Malaysia merentangkan spanduk yang menunjukkan rasa duka atas terjadinya bencana gempa dan tsunami di Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah, di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin.

Para Suporter tim nasional sepak bola Indonesia di Malaysia menyampaikan rasa duka untuk seluruh korban bencana gempa bumi dan tsunami yang menerjang Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah pada Jumat (28/8).

Kesedihan itu ditunjukkan suporter melalui spanduk-spanduk dukungan yang dibawa ke Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (1/10), menjelang laga perempat final Piala U-16 Asia 2018, timnas U-16 Indonesia kontra Australia.

"Kami merasa prihatin dengan kejadian di Palu dan Donggala. Kami selalu berdoa untuk seluruh korban, semoga diberikan kesabaran dan ketabahan menjalani semuanya," ujar salah satu suporter Indonesia Abdul Karim Alfarizi, yang sudah tinggal selama 23 tahun di Kuala Lumpur untuk bekerja.

Baca juga: Sembilan polisi Polresta Palu tewas dalam gempa bumi dan tsunami

Menurut Abdul, peristiwa yang menelan korban jiwa hingga 1.203 orang dan ribuan lainnya diduga masih tertimbun itu mengejutkan warga Indonesia yang tinggal di Malaysia.

Suwardi, warga Lampung yang bekerja di Klang, Selangor, juga menyampaikan keprihatinan serupa.

Dia pun berharap tim nasional U-16 Indonesia dapat menaklukkan Australia untuk lolos ke Piala Dunia U-17 agar sedikit mengobati luka masyarakat Indonesia.

"Semoga mereka dapat memenangkan pertandingan untuk masyarakat Indonesia," tutur Suwardi.

Gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) yang berpusat di kedalaman 10 kilometer yang berjarak 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah, terjadi pada Jumat (28/9), pukul 17.02 WIB. Gempa ini telah memicu tsunami setinggi 0,5 hingga enam meter di pesisir barat Sulawesi Tengah.

Baca juga: Satu orang diselamatkan dari reruntuhan Hotel Roa-Roa yang hancur akibat gempa

Berdasarkan data Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) hingga Minggu (30/9), pukul 20.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu mencapai 1.203 orang. Lalu, jumlah orang hilang 46 orang, termasuk 61 warga negara asing.

ACT juga mencatat korban luka berat sebanyak 540 orang yang tersebar di beberapa titik. Sementara jumlah pengungsi di Kota Palu hingga Minggu (30/9), pukul 20.00 WIB, diperkirakan 16.732 jiwa tersebar di 123 titik pengungsian dengan wilayah terdampak Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong. (*)

Baca juga: 18 jenazah korban gempa dimakamkan secara massal di Poboya